Australia Selatan dan Jawa Barat Kembali Jalin Kemitraan
ADELAIDE, SATUHARAPAN.COM - Australia Selatan memiliki ambisi untuk menjadi pintu gerbang utama untuk Asia di Australia. Kini, mereka pun membuka kembali kerjasama dengan Provinsi Jawa Barat, Indonesia, setelah sempat terhenti selama delapan tahun.
Pemerintah Australia Selatan dan pemerintah Jawa Barat menandatangani kerja sama untuk program kemitraan, yang dikenal dengan istilah 'sister province'.
Penandatanganan dilakukan oleh kepala pemerintahan Australia Selatan, Menteri Utama Jay Weatherill dengan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, pada hari Kamis (24/9).
Acara penandatanganan dilakukan disela-sela pembukaan Festival OzAsia, salah satu festival kebudayaan Asia terbesar di Australia, yang tahun ini mengangkat tema Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Wagub Jabar, Deddy Mizwar menyambut baik program kemitraan di antara dua wilayah.
"Saya berterima kasih dan apresiasi (kepada) pemerintah Australia Selatan, khususnya Adelaide Festival 2015, di mana Indonesia mendapatkan sebuah ruang ekspresi yang spesial di OzAsia 2015, dan khususnya Jawa Barat, seni dan budayanya beragam untuk bisa perform dan tampil di sini," kata Deddy Mizwar sebagaimana dikutip Australia Plus.
Deddy Mizwar menjelaskan beberapa bidang kerjasama yang dilakukan antara dua pemerintah, di antaranya di bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, sosial budaya, pariwisata, serta pemerintahan.
Sementara itu, pemerintah Australia Selatan mengatakan bahwa mereka selalu terbuka bagi seluruh warga Asia, termasuk Indonesia untuk menimba ilmu dan berkarya.
"Kami terbuka bagi pelajar, wisatawan, investor, perdagangan, dan lainnya. Pintu ini terbuka dua arah. Kami ingin warga Australia datang ke Indonesia dan warga Indonesia berkunjung ke Australia Selatan. Kami sangat serius untuk menjalin hubungan, khususnya dengan Jawa Barat,” kata Weatherill.
Weatherill juga menjelaskan bahwa lewat festival OzAsia yang menampilkan budaya Indonesia, termasuk budaya Jawa Barat, tidak hanya bertujuan memperkenalkan budaya.
"Kami melihat potensi kerjasama yang saling menguntungkan, termasuk kesehatan, pertanian, pariwisata, pendidikan, yang bisa terus digali lagi. Saya juga melihat Jawa Barat memiliki ambisi yang sama," katanya.
Australia Selatan dan Jawa Barat sebenarnya sudah memiliki kerjasama kemitraan sejak tahun 1997 untuk meningkatkan hubungan perdagangan, bisnis, dan pertukaran pelajar. Tetapi kerjasama ini sempat terhenti sementara pada tahun 2007.
Selain melakukan penandantangan kerjasama, Deddy Mizwar yang sebelum menjadi wakil gubernur Jawa Barat adalah aktor itu mengadakan kunjungan ke Universitas Flinders, salah satu universitas di Australia yang sudah banyak terlibat kerjasama dengan Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Deddy Mizwar berbicara dengan pejabat Universitas dan mahasiswa asal Jawa Barat yang sedang menempuh pendidikan di sana.
Wakil Rektor Universitas Flinders urusan Internasional Prof. Nancy Cromar sangat menyambut baik kunjungan Wagub Jabar ke kampusnya. Baginya, Universitas Flinders dengan Indonesia mempunyai hubungan yang sangat membanggakan.
“Kehadiran Wagub Jabar Deddy Mizwar akan semakin memperdalam kerjasama riset dan pengajaran di berbagai bidang yang saling menguntungkan yang selama ini sudah berjalan bersama pemerintah, kampus atau akademisi, dan komunitas di provinsi Jabar,” papar Nancy Cromar yang didampingi perwakilan beberapa fakultas dan bidang studi yang mempunyai program kerjasama di wilayah Jawa Barat.
Sementara Rossi von der Borch, yang berkiprah selama 20 tahun mengajar bahasa Indonesia di Universitas Flinders, punya cara sendiri untuk mengambil hati Deddy Mizwar.
“Karena mahasiswa tidak banyak mengetahui Indonesia, cara yang menarik untuk memperkenalkan dan memahami Indonesia adalah dengan memutar film. Saya dan mahasiswa saya menyukai sekali film-film Deddy Mizwar,” katanya.
Hal tersebut ia utarakan sebagai upaya untuk merayu Wagub Jabar agar membuat program kursus dan pembuatan film yang melibatkan para penyandang disabilitas di Jawa Barat.
Ia berharap sekali ada film yang dibuat oleh dan tentang penyandang disabilitas. Mengingat beberapa pihak sangat menginginkan bisa tampilnya Indonesia dalam festival film internasional tahunan yang mengambil isu disabilitas di Australia Selatan.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...