Australia Tahan Pencari Suaka Vietnam di Laut
AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - Puluhan pencari suaka asal Vietnam yang mencoba masuk ke Australia dengan perahu, dicegat dan ditahan secara rahasia di laut selama lebih dari sebulan. Mereka ditahan sebelum dikirim kembali ke Vietnam.
Kepala Operasi Kedaulatan Perbatasan Australia, Mayor Jenderal Andrew Bottrell mengatakan hal tersebut dalam dengar pendapat di Majelis Tinggi (Senat) Parlemen Australia, seperti dilansir radioaustralia.net.au, Selasa (26/5).
Menurut Bottrell, sebuah kapal yang membawa 46 pencari suaka asal Vietnam disergap oleh patroli Angkatan Laut Australia pada 20 Maret 2015. Kelompok yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak tersebut kemudian ditahan di laut sampai 18 April lalu.
Para pejabat Australia mengatakan mereka mengadakan wawancara satu persatu dengan pencari suaka itu selama ditahan di kapal dan mereka kemudian dianggap tidak memenuhi syarat.
Mereka kemudian dibawa kembali ke Vietnam menggunakan kapal Angkatan Laut Australia HMAS Choules. "Fasilitas untuk menahan 46 orang tersebut di atas kapal cukup memadai," kata Mayjen Bottrell.
"Mereka mendapatkan makanan, akomodasi, fasilitas sanitasi dan layanan kesehatan dengan standar tinggi," tambahnya.
Namun Senator Kim Carr dari Partai Buruh mempertanyakan apakah kelompok ini pada sejatinya ditahan di "kapal penjara" Australia.
Sekretaris Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Michael Pezzullo menolak gambaran seperti itu. "Kapal-kapal itu, menurut saya tidaklah bisa disebut sebagai kapal penjara," kata Pezzulo, sambil menambahkan bahwa tidak ada di antara para pencari suaka itu terlibat dalam tindak kriminal.
Mayjen Bottrell dalam dengar pendapat itu mengatakan bahwa Australia sudah mendapat jaminan tertulis dari Vietnam bahwa kelompok manusia perahu itu akan mendapat "perlakuan baik" sekembalinya mereka ke Vietnam.
Sementara itu, jurubicara Partai Hijau urusan Imigrasi Senator Sarah Hanson-Young bertanya apakah Australia memiliki informasi mengenai nasib pencari suaka itu sekembalinya mereka ke Vietnam.
"Kami tidak mencari informasi setelah mereka dikembalikan ke negara asalnya," kata Bottrell.
"Jadi bagaimana anda tahu bahwa jaminan dari Vietnam itu betul-betul dilaksanakan," tanya Senator Hanson-Young.
Bottrell mengatakan tidak ada alasan untuk tidak mempercayai jaminan yang diberikan Pemerintah Vietnam, dan mengakui bahwa jaminan itu hanya diambil atas sikap percaya. (radioaustralia.net.au)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...