Australia Tingkatkan Keamanan Terkait Ancaman Teror NIIS
CANBERA, SATUHARAPAN.COM – Keamanan di Gedung Parlemen Australia ditingkatkan hari Jumat (19/9) terkait ancaman serangan teroris. Perdana Menteri Australia Tony Abbot menyatakan Kepolisian Federal Australia (AFP) bertanggung jawab langsung, terhadap keamanan di Canberra.
Peningkatan keamanan dilakukan sehari setelah operasi antiterorisme terjadi di beberapa tempat di Sydney, yang dilakukan karena ada rencana simpatisan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) melakukan pembunuhan massal di Australia.
Abbot menyatakan kepada ABC, parlemen Australia telah diidentifikasi menjadi target terorisme.
“Ada dukungan jaringan teroris untuk melakukan serangan terhadap parlemen dan rakyat, dan Gedung Parlemen telah menjadi target khusus,” kata Abbot.
“Selanjutnya kepolisian akan bertanggung jawab akan keamanan parlemen, bukan hanya di luar gedung, tapi di dalam gedung juga,” tambah Abbot.
Ditanya tentang operasi antiteror hari Kamis (18/9), Abbot mengatakan para “pejabat keamanan telah bertindak cepat untuk menanggulangi jaringan teror, karena kami percaya jaringan teror akan bergerak cepat”. Lebih dari 800 petugas ambil bagian dalam operasi antiteror.
Laporan media Australia mengatakan operasi itu dipicu oleh penyadapan simpatisan NIIS, yang berencana melakukan serangkaian pemenggalan acak.
Dua orang telah dikenai dakwaan, salah satunya Omarjan Azari (22 tahun), yang didakwa melakukan konspirasi melakukan tindakan teror dan pendanaan terorisme, kata laporan AFP.
Jaksa Michael Allnutt mengatakan Azari telah merencanakan untuk melakukan tindakan fanatisme yang dirancang untuk menakuti-nakuti masyarakat.
Australia pekan lalu menaikkan level ancaman teror dari sedang ke tinggi, peringkat ancaman tertinggi kedua, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas serangan kelompok-kelompok militan Islam di Timur Tengah pada keamanan dalam negeri Australia. (bbc.com)
Editor : Bayu Probo
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...