Ayah Punya Peran Penting dalam Pengasuhan Anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis anak dr. Fitri Hartanto, Sp.A (K) mengatakan bahwa ayah memiliki peran penting dalam pengasuhan anak, terutama dalam pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) untuk tumbuh-kembang anak.
“Saya mengingatkan bahwa anak adalah bagian terdekat dari orang tuanya. Ayah-ibu adalah bagian dari orang tua. Maka dekati anak secara bersama-sama sehingga dia akan mendapatkan pola asuh yang sama dan anak merasa bahwa dia terlindungi oleh sosok orang tua yang sempurna,” kata dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu dalam webinar “Kelas Orang Tua Hebat” yang diikuti di Jakarta, Selasa (11/10).
Fitri mengatakan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan memiliki berbagai manfaat, di antaranya ayah yang terlibat dalam pengasuhan lebih matang secara sosial, mampu memahami diri, berempati dengan orang lain, dan mengolah emosi dengan baik.
“Keterlibatan ini akan menciptakan kekerabatan serta interaksi yang erat dalam keluarga, kondisi ini juga turut berperan dalam partisipasi positif yang diberikan ayah dalam pekerjaan jadi bisa mempengaruhi pekerjaannya juga, ayah yang terlibat dalam pengasuhan akan memberikan pengaruh terhadap kestabilan keluarga,” katanya.
Menurut dia, ayah perlu terlibat dalam proses pengasuhan yang positif dengan melakukan semua aktivitas keluarga, terutama yang biasa dilakukan antara anak dan ibu.
Walaupun tugas ayah secara finansial harus memenuhi kebutuhan, kata Fitri, namun yang terpenting adanya penguatan kebiasaan supaya anak mempunyai perilaku yang positif di dalam keluarga.
“Keterlibatan ayah di sini kita contohkan kedekatan ayah diasosiasikan dengan ketersediaan kesempatan bagi anak untuk melakukan sesuatu, kepedulian, dukungan, dan rasa aman. Begitu juga anak yang ayahnya terlibat dalam pengasuhan akan memiliki kemampuan sosial dan kognitif yang lebih baik serta kepercayaan diri yang tinggi dibanding ayah yang tidak terlibat,” katanya.
Fitri menambahkan bahwa anak-anak dengan ayah yang perhatian dan terlibat di dalam kehidupan mereka, maka akan memiliki hasil pendidikan yang lebih baik.
“Sedangkan dampak pada kondisi psikologis dan perilaku sosial, anak akan merasa lebih aman secara emosional, percaya diri, dan memiliki hubungan sosial yang lebih baik. Pada dampak dari hubungan antara ibu dan ayah, anak dapat meneladani perilaku dari lingkungan positif antara ibu dan ayah,” ujarnya.
Di sisi lain, Fitri menambahkan bahwa keterlibatan akan menimbulkan efek yang negatif apabila dalam praktik pengasuhannya ayah menunjukkan perilaku negatif dan melibatkan hukuman fisik. Oleh sebab itu, ia juga mengimbau ayah agar bersikap hati-hati dalam memberikan pengasuhan mengingat anak selalu melihat yang dilakukan orang tua.
“Ini yang terpenting. Ketika ayah salah menggambarkan sosoknya pada anak, maka figur ayah akan menjadi sosok yang mengerikan untuk anak,” katanya.
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...