Loading...
INSPIRASI
Penulis: Katherina Tedja 01:00 WIB | Jumat, 20 November 2015

Ayo Bela Negara!

Mungkin itu berarti saya harus menghadapi diri saya sendiri: kemalasan, keengganan, keserakahan, dan keegoisan saya.
Belajar bela negara (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Mengikuti maraknya pemberitaan program Bela Negara, serta-merta kenangan membawa saya kembali kepada pelatihan di alam bebas yang pernah saya terima.  

Once in A Life Time. Begitu moto dari sebuah outward bound yang saya ikuti bertahun-tahun silam ketika pelatihan di alam bebas masih merupakan barang anyar di Indonesia dan diadakan oleh satu-satunya lembaga internasional yang baru merambah Indonesia. Ketika itu kami adalah tim manajemen dari sebuah toko swalayan yang baru dibentuk untuk mengoperasikan toko baru.

Membiarkan dompet dan barang-barang pribadi kami disita, praktis kami hanya mengandalkan hidup kami kepada ransel masing-masing yang dipinjamkan penyelenggara beserta isinya biskuit, bahan makanan dan alat masak ala kadarnya, dan tenda yang kami bawa sepanjang perjalanan. Mengarungi alam, mengakrabi bumi, air, dan cakrawala, telah mengantar kami kepada pengenalan kepada Tuhan Segala Semesta, teman-teman seperjalanan, dan akhirnya… diri sendiri.

Saya sendiri, yang terbiasa hidup manja, baru tahu jika saya sangat gigih meniti kembali Elvis Walk. Itu adalah seutas tali pada ketinggian kurang lebih 6 meter… yang harus saya tempuh dari ujung satu ke ujung lainnya dengan berpegang pada beberapa utas tali yang menjuntai berjauhan. Boro-boro berjalan bergoyang ala Elvis, saya lebih sering bergelantung seperti kera bodoh. Berpuluh-puluh kali Elvis Walk melontarkan saya, sebanyak itu pula saya memanjat kembali.

Kami menjatuhkan diri dari ketinggian dengan percaya diri karena yakin ada tangan dari rekan-rekan yang siap menyambut. Kami belajar untuk memercayai rekan seperjalanan: berbagi botol minum tanpa berpikir dua kali, mengulurkan tangan untuk menolong tanpa ragu, dan memberikan tangan menerima bantuan tanpa malu. Kami memulai perjalanan sebagai orang asing, dan kembali seperti saudara, siap memperjuangkan toko baru.

Jika program untuk sebuah tim kecil saja telah membuat tim tersebut menjadi solid dan berdaya juang, bagaimana dengan tim besar… maha besar… berisi 250 juta jiwa, yang bernama NKRI?

Bela Negara! Saya tidak sabar ingin mengikutinya… bertemu dengan saudara setanah air dari Sabang sampai Merauke, mengenal mereka, dan mengasihinya… mengenal lebih dalam Negara Kesatuan tercinta, kekuatan dan kelemahannya… serta meneguhkan hati untuk membelanya tanpa syarat… mengenali musuh yang akan melemahkan negara ini dan melawannya tanpa ampun. Mungkin itu berarti saya harus menghadapi diri saya sendiri, kemalasan, keengganan, keserakahan, dan keegoisan saya.

Beritahukan kepada saya… maka saya akan melakukannya! Ayo… Bela Negara!

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home