Babel Minta Pemuka Agama Laporkan Umat Terdampak COVID-19
PANGKALPINANG, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan meminta pemuka agama untuk melaporkan data umat yang layak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, guna meringankan beban ekonomi masyarakat terdampak COVID-19 di daerah itu.
"Kita akan segera menyalurkan bantuan ekonomi kepada masyarakat terdampak COVID-19. Oleh karena itu, saya minta pemuka agama untuk segera melaporkan data umat yang layak untuk menerima bantuan sosial ini," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa (14/4).
Ia mengatakan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak pendemi virus corona ini tidak hanya diberikan kepada satu golongan saja, tetapi seluruh umat beragama yang ada di provinsi serumpun sebalai ini.
"Saya harap data penduduk segera dapat dilaporkan. Bantuan ini bukan hanya untuk satu golongan saja. Semua masyarakat terdampak mendapatkan bantuan. Supaya bisa terdata semua, maka kami minta masing-masing Perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama dapat mendata umatnya di tujuh kabupaten/kota yang layak untuk mendapat bantuan," ujarnya.
Menurut dia ada empat skema sumber data masyarakat yang akan menerima bantuan. Skema pertama, data masyarakat tersebut berasal dari data Program Keluarga Harapan (PKH). Kedua adalah masyarakat penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Selanjutnya, masyarakat yang tidak termasuk dalam pendataan PKH dan BLT, ini masuk dalam kategori masyarakat miskin baru dan terakhir adalah masyarakat yang lolos dari pendataan di atas dan memang layak untuk menerima bantuan ekonomi akibat COVID-19.
"Kita akan menambah nominal bantuan yang akan diterima masyarakat. Bantuan PKH sebesar Rp512.000 dan BLT Rp600.000 akan ditambah menjadi Rp1.000.000 per kepala keluarga," katanya.
Ia menambahkan dana bantuan sosial tersebut akan ditransfer langsung ke rekening penerima bantuan. Nantinya dana tersebut hanya dapat digunakan untuk membeli sembako di e-warung ataupun Berkah Mart.
"Saya yakin tokoh agama bisa memberikan ketenangan kepada masyarakat. Terlebih dapat memberikan pengertian kepada masyarakat agar di Babel paham mengenai protokol kesehatan dalam menangani dan jangan sampai ada penolakan terhadap jenazah penderita COVID-19," katanya. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...