Badai Fung-Wong: 200.000 Penduduk Filipina Mengungsi
FILIPINA, SATUHARAPAN.COM – Badai tropis Fung-Wong yang telah membawa hujan lebat dan angin kencang di Filipina pekan lalu memaksa sekitar 200.000 orang meninggalkan rumah untuk mengungsi karena banjir.
Filipina bagian utara dan Manila merupakan daerah paling parah akibat dilanda badai. Penduduk sekitar yang mengungsi di atap-atap rumah berhasil diselamatkan. Namun, sekitar lima orang meninggal akibat badai tersebut, dua di antaranya terkena setrum saat banjir.
Badai lalu menuju ke utara dan mencapai Taiwan pada Minggu (21/9). Sekitar 50.000 tentara dikerahkan untuk berjaga melakukan operasi penyelamatan dan bantuan di pulau yang berpotensi terkena badai.
Badai Fung-Wong telah menyerang kepulauan dengan kecepatan angin 95 km/jam (59mph) dan embusan 120 km/jam. Hal ini mengakibatkan terjadi hujan sepanjang malam selama tiga pekan di wilayah yang terkena badai. Badai ini mengakibatkan atap rumah tersapu angin, pohon-pohon tumbang, dan banjir melanda.
Media lokal melaporkan bahwa sungai meluap di bagian timur Manila pada Jumat (19/9). Sebagian warga telah berhasil dievakuasi, tetapi sebagian lainnya memilih untuk tetap menetap di rumahnya.
Seorang penduduk di Marikina mengatakan, “Kami tidak bisa pindah ke tempat lain. Rumah kami di sini. Kami telah menghabiskan uang untuk membangunnya. Hal ini akan sia-sia jika kami pergi, jadi kami akan tinggal di sini.”
Badai tropis ini memang sering menyerang Filipina. Selama dua pekan, badai Fung-Wong telah menyerang Filipina sebanyak dua kali. (bbc.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...