Badai Matthew Hantam Haiti
PORT AU PRINCE, SATUHARAPAN.COM - "Badai Matthew, menghantam daratan di Haiti barat daya pada Selasa (4/10) pagi, menerjang pantai sebagai badai kategori empat," kata prakiraan cuaca Amerika Serikat (AS).
Pusat Badai Nasional (National Hurricane Center/NHC) mengatakan, Badai Matthew menghantam daratan sebagai badai “sangat berbahaya” di dekat desa Les Anglais pada sekitar pukul 07.00 (11.00 GMT) dengan kecepatan maksimal 230 kilometer per jam.
Badai paling berbahaya dalam hampir satu dekade terakhir, Matthew menghantam Haiti semalam dengan angin kencang dan air laut pasang.
Bahkan, meski sebelum menerjang pantai, sejumlah laporan menyebutkan Matthew telah menewaskan tiga orang.
Badai tersebut, juga menyebabkan banjir besar di dalam dan sekitar perumahan dan gedung di barat daya Haiti, dan bergerak ke arah utara dengan kecepatan sekitar 15 kilometer per jam, kata NHC.
Sejuta Warga AS Dievakuasi
Sementara itu, Satu juta orang di pantai Carolina Selatan akan dievakuasi karena badai Matthew dilaporkan menuju Amerika Serikat.
Gubernur negara bagian Nikki Haley mengatakan, perintah evakuasi massal akan dikeluarkan pada Rabu (5/10) sore kecuali ada perubahan besar jalur badai.
Tindakan tersebut, akan menjadi evakuasi besar pertama sejak Badai Floyd pada 1999.
Matthew, yang datang dengan angin kencang, hujan deras dan gelombang besar merenggut beberapa nyawa dan mengakibatkan kerusakan di Haiti, Selasa (4/10).
Gubernur Florida Rick Scott, telah mendesak warga di sepanjang Pantai Atlantik untuk mempersiapkan diri, karena evakuasi kemungkinan terjadi Kamis (6/10) malam.
"Tinggalkan sebelum terlambat. Kita harus siap menghadapi bencana badai," katanya seperti dilansir Skynews.
Presiden Barack Obama diketahui menunda acara kampanye Hillary Clinton di Sunshine State, Rabu (5/10).
Badai menerpa pantai Haiti pada Selasa (4/10), menjadi badai Karibia terburuk dalam hampir satu dekade pertama yang menghantam barat daya pulau miskin. Beberapa warga di lokasi kumuh telah dievakuasi ke tempat penampungan tetapi banyak yang menolak, karena takut harta benda mereka dicuri.
Menurut pejabat setempat, sejumlah rumah di bagian selatan hancur atau rusak oleh badai yang bergerak lambat, sementara pohon-pohon tumbang.
Daerah semenanjung telah terputus dari seluruh negeri setelah runtuhnya La Digue Bridge, yang menghubungkan daerah itu ke ibu kota Port-au-Prince.
Sekolah dan dua bandara ditutup hingga Rabu (5/10) dengan lebih dari 500 orang dievakuasi dari kota Jeremie.
Naiknya permukaan laut menyebabkan banjir besar, dengan tingkat air setinggi bahu di Les Cayes, dan badai dilaporkan menuju bagian utara menuju Kuba dan Bahama.
Haiti, negara termiskin di belahan bumi ini, sudah sangat terdampak oleh badai yang melanda di awal musim. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...