Badai Salju Himalaya: 39 Pendaki Meninggal
ANNAPURNA, NEPAL, SATUHARAPAN.COM – Setidaknya 39 pendaki meninggal pada sirkuit Annapurna–titik rute pendakian populer di Gunung Himalaya, Nepal setelah dilanda badai salju hebat dan longsoran yang mulai terjadi sejak awal pekan ini, berdasarkan informasi petugas terkait seperti dikutip dari BBC, Sabtu (18/10).
Helikopter Angkatan Darat–bantuan dari pemerintah setempat telah diturunkan untuk membantu menyelamatkan para pendaki, sampai di ketinggian 5.790 meter Gunung Himalaya, karena dikhawatirkan ada korban yang tertimbun di bawah salju. Badai tersebut telah tercatat sebagai bencana terburuk yang pernah terjadi di jalur pendakian negara itu.
Setelah hari keempat pencarian itu, 384 orang telah diselamatkan dari rute Annapurna, di mana 216 dari mereka orang asing. Saat ini masih belum jelas berapa pendaki yang selamat dan yang masih hilang, namun helikopter tersebut diprioritaskan untuk menyelamatkan 22 pendaki yang belum diketemukan.
Koordinator Penyelamatan Pemerintah Nepal, Suresh Acharya mengatakan Helikopter Angkatan Darat itu sebelumnya gagal menyelamatkan pendaki pada hari Sabtu di Kabupaten Mustang dan Dolpa.
“Para pendaki itu terperangkat di jalur Thorung La–salah satu jalur pendakian utama, dan diperkirakan mereka kini mengalami kekurangan makanan dan air. Helikopter berusaha untuk menyelamatkan mereka namun gagal lantaran tidak dapat mendarat. Jalur Thorung La yang merupakan titik tertinggi pada sirkuit Annapurna, saat ini diketahui kondisinya relatif aman setelah tentara membersihkan salju,” kata Suresh Acharya.
Saat ini tercatat dari 39korban meninggal, 20 jenazah telah ditemukan tetapi 19 jenazah lainnya masih tertumbun salju, dan tim penyelamat baru akan diturunkan pada hari Minggu untuk menggali dan mengambil jenazah melalui udara.
Menurut tim penyelamat, sebagian besar korban yang hilang dan mati diyakini berada di ketinggian maksimal dari yang dapat dicapai helikopter.
Para pendaki dari Nepal, Jepang, Israel, Kanada, India, Slovakia, Vietnam dan Polandia dikatakan beberapa di antaranya ada yang mati. Banyak korban selamat menderita radang dingin (frostbite) yang parah, sampai kakinya harus diamputasi.
Wartawan BBC, Andrew North di Nepal mengatakan, Nepal memang mendapatkan pemasukan besar dari kedatangan puluhan ribu pendaki yang berduyun-duyun ke Himalaya setiap tahunnya. Namun, negara itu tetap menjadi negara yang sangat miskin, dan pemerintah setempat telah berjuang semaksimal mungkin untuk mengatasi bencana yang skalanya cukup besar itu.
Tahun 2014 ini telah menjadi tahun yang sangat buruk untuk industri perjalanan dan pendakian di Nepal. Longsoran di Gunung Everest pada bulan April lalu pernah menewaskan 16 Sherpa (petugas pemandu), sehingga mengakibatkan penurunan jumlah ekspedisi yang signifikan ke puncak tertinggi di dunia tersebut.
Apa Itu Sirkuit Annapurna?
Sirkuit Annapurna dianggap sebagai rute perjalanan jarak jauh terbaik di dunia pendakian, kira-kira membutuhkan waktu sekitar tiga minggu untuk menyelesaikan rute yang panjangnya 241km itu (150 mil).
Sirkuit tersebut melewati Gunung Annapurna, gunung tertinggi ke-10 di dunia, dan salah satu gunung yang paling berbahaya.
Sirkuit Annapurna dikenal sebagai “apple pie” karena disekeliling rutenya terdapat rumah-rumah penduduk yang menjajakan teh. Diketinggian 5,416m (17,776ft) terdapat jalur Thorung La.
Sirkuit Annapurna dibuka untuk wisatawan sejak tahun 1977, setelah selesainya konflik antara kelompok pemberontak dan tentara Nepal.
Seperti dituliskan BBC, apabila ada orang terdekat yang terdampak oleh berita ini, dapat mengirimkan email ke alamat haveyoursay@bbc.co.uk, atau dapat mengirimkan gambar dan video ke yourpics@bbc.co.uk, dan juga dapat menghubungi langsung ke 61124 (Inggris) atau +44 7624 800 100 (internasional).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...