Loading...
INDONESIA
Penulis: Doni Setyawan 11:55 WIB | Selasa, 18 Februari 2014

Badan Kerjasama Antar Gereja Kabupaten Semarang Berdialog dengan Kemenag

Peserta Dialog antara Badan Kerjasama Antar Gereja (BKSAG) Kabupaten Semarang dengan Kementerian Agama Kabupaten Semarang pada Senin (17/2) di Ungaran. (Foto: Doni Setyawan)
SEMARANG, SATUHARAPAN.COM - Badan Kerjasama Antar Gereja (BKSAG) Kabupaten Semarang, pada Senin (17/2) mengadakan dialog dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Semarang mengenai program kerja Kemenag dalam memberi pelayanan kepada seluruh masyarakat.
 
Dalam dialog ini disampaikan bagaimana program kerja Kemenag dalam upaya memberi pelayanan yang sebaik mungkin kepada seluruh warga masyarakat.
 
"Kemenag mengusahakan untuk tidak mentolelir yang namanya diskriminasi di dalam melayani masyarakat," kata Subadi, Ketua Kemenag Kabupaten Semarang dalam dialog di aula kantor Kemenag Jalan Candi Asri Ungaran.
 
Dialog yang diprakarsai oleh Ketua Bimas Kristen Kabupaten Semarang ini diikuti oleh seluruh Korcam (Koordinator Kecamatan) di seluruh wilayah Kabupaten Semarang. Ada 18 kecamatan di Semarang namun Korcam hanya ada 15 dikarenakan ada kecamatan-kecamatan yang bergabung menjadi satu.
 
Dalam dialog terungkap bahwa memang tidak bisa dipungkiri bahwa persoalan agama di negeri ini masih tergolong carut marut. Kebebasan beragama masih belum sepenuhnya dapat dirasakan dan dinikmati oleh seluruh komponen Negara. Diskriminasi dan dominasi masih terasa di negeri yang katanya menghargai perbedaan dan mewarisi semangat harmonisitas ini.
 
Dra. Budiasih Ketua Bimas Kristen menghimbau untuk masing-masing Korcam mendata sedetail mungkin keberadaan gereja-gereja di masing-masing kecamatan. Tujuannya jelas, untuk mempermudah monitoring sekaligus sebagai cara mendistribusikan bantuan-bantuan pemerintah yang secara periodik akan cair setiap tahunnya.
 
Seorang peserta yang enggan namanya disebut mengusulkan agar BKSAG terlibat aktif dalam upaya pendidikan politik demi menyongong pemilu yang akan segera tiba. Seminar-seminar politik untuk warga gereja dirasakan amat dibutuhkan dalam situasi politik seperti sekarang ini.
 
“Mari kita berpikir untuk yang lain, jangan hanya memikirkan kita sebagai BKSAG” kata Pendeta berpenampilan nyentrik, rambut gondrong dan agak kriwil.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home