Baghdad Cabut Pemberlakuan Jam Malam
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Jam malam yang diberlakukan Irak selama beberapa tahun terakhir pada Minggu (8/2) dicabut dalam upaya yang dibuat Perdana Menteri Haider al-Abadi untuk mengurangi batasan terhadap kehidupan sehari-hari, meski masih terjadi aksi kekerasan di negara itu.
Pencabutan jam malam - yang baru-baru ini diberlakukan dari tengah malam hingga 5:00 pagi - mengakhiri kebijakan lama yang bertujuan mengurangi aksi kekerasan di ibu kota dengan membatasi gerakan di malam hari.
Jam malam tersebut sedikit membuahkan hasil dalam mengurangi aksi pengeboman mematikan yang melanda ibu kota dan yang dilakukan pada siang atau sore hari dengan tujuan menyebabkan jumlah korban massal.
Jam malam tersebut diberlakukan secara bervariasi selama bertahun-tahun, dan pernah dicabut secara penuh sebelum akhirnya diberlakukan lagi.
Sebagai contoh bahaya kekerasan yang terus-menerus di Baghdad, pengeboman di ibu kota itu telah menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai lebih dari 70 orang pada Sabtu (7/2).
Keputusan untuk mencabut jam malam itu muncul saat pasukan Irak berjuang merebut kembali wilayah dari kelompok ekstremis Islamic State (ISIS).
Abadi memerintahkan langkah tersebut pada pekan ini, keputusan yang menurut kantornya diambil agar “kehidupan normal berjalan sebisa mungkin, meski dalam keadaan perang.” (AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...