Loading...
SAINS
Penulis: Francisca Christy Rosana 10:58 WIB | Selasa, 18 November 2014

Bahasa Hilang Tinggalkan Jejak pada Otak

"Jejak kata ini masih ada meskipun mereka tidak benar-benar membutuhkan kata itu lagi."
Ilustrasi. (Foto: inspiratus.do)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Bayi yang diadopsi dari suatu negara dan dibawa ke negara lain atau melintasi batas internasional mungkin tidak ingat akan bahasa yang mereka dengar di hari pertamanya, tetapi diksi atau kata-kata tersebut ternyata meninggalkan jejak abadi dalam pikiran mereka, kata pakar linguistik pada Senin (17/11).

Studi dalam Prosiding National Academy of Sciences menggunakan pemindai pencitraan untuk menunjukkan bagaimana otak bekerja me-retrieve kata yang hilang, bahkan bertahun-tahun setelah kata itu didengarkan.

"Jejak kata ini masih ada meskipun mereka tidak benar-benar membutuhkan kata itu lagi," kata Denise Klein dari Montreal Neurological Institute dan McGill University.

"Ini karena otak merespons informasi," katanya.

Relevansi Linguistik

Meskipun anak tidak memiliki kemampuan bahasa pada bahasa yang didengar pertama kali sebelum mereka diadopsi, entah bagaimana otak mereka terus memproses suara yang memiliki makna leksikal dan gramatikal tersebut dalam jangka waktu rata-rata 12 tahun kemudian. Para linguis menjelaskan hal ini sebagai relevansi linguistik.

"Kita harus fokus pada apa yang relevan," kata Klein.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bayi setelah lahir akan menerima dan menyerap semua kata yang didengar di sekelilingnya, tetapi setelah berusia satu bulan bayi akan berhenti merespons kata-kata asing. Ia juga akan mulai memberi respons dengan gerakan kepala ketika mendengar orang tuanya berbicara.

Penelitian lain menunjukkan usia emas anak dalam menyerap kata ialah usia 0 – 5 tahun. Pada usia tersebut anak akan kaya dengan kata-kata baru yang mereka terima karena otak dengan mudah akan menampung kata yang didengar dan masuk melalui telinga.

Sementara itu, para pakar linguistik mengatakan pekerjaan peneliti bahasa di masa depan akan berusaha mencari tahu dan memahami bagaimana proses retrival kata yang hilang pada anak ini berlangsung dengan mudah. (AFP)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home