Bahasa Inggris Akan Jadi Pelajaran Wajib dari Kelas 3 SD Mulai Tahun2027/2018
Hal itu tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 12/2024.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan bahwa bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib mulai dari kelas tiga sekolah dasar (SD).
Hal itu dikemukanan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, yang menyebut ketentuan itu sebagaimana telah dituangkan dalam Permendikbudristek Nomor 12/2024. Namun implementasi ketentuan ini perlu waktu, dan akan berlaku mulai tahun ajaran 2027/2028.
"Mata pelajaran Bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib mulai kelas 3 pada sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau satuan pendidikan lain yang sederajat," kata Anindito, hari Kamis (25/4).
Dia menjelaskan ketentuan itu penekanannya bukan pada pengetahuan tentang tata bahasa atau grammar, tapi pada penggunaan bahasa Inggris untuk keperluan praktis seperti komunikasi dan mencerna informasi.
"Jadi Pemda (pemerintah daerah) dan sekolah punya waktu untuk melakukan berbagai persiapan," katanya.
Kemendikbudristek menyebut pihaknya akan memberi dukungan berupa berbagai perangkat ajar, seperti buku teks dan modul-modul ajar, serta pelatihan untuk guru yang akan mengajar bahasa Inggris di SD.
Dijelaskan juga bahwa alasan Kemendikbudristek mewajibkan mata pelajaran Bahasa Inggris, karena kemampuan berbahasa Inggris bukan hanya sebagai kemampuan berbahasa, tetapi juga sebagai modal penting untuk belajar sepanjang hayat.
Bahasa Inggris secara historis dan sampai sekarang masih menjadi bahasa utama yang digunakan oleh komunitas ilmiah, dan besar pengetahuan ilmiah modern disajikan dalam bahasa Inggris.
Dia menyebut contoh sumber belajar yang gratis di berbagai platform digital, seperti di MOOC yang dibuat oleh MIT, Coursera, dan EdX, juga hanya tersedia dalam bahasa Inggris.
"Tanpa kecakapan bahasa Inggris, akses terhadap begitu banyak ilmu pengetahuan dan sumber belajar menjadi tertutup," katanya. Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi dan berkolaborasi di tingkat regional dan internasional.
"Sebagai perbandingan, semua negara Asia Tenggara mewajibkan bahasa Inggris sejak SD. Hanya Indonesia yang belum," katanya.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...