Prancis Perintahkan Perrier Hancurkan Dua Juta Botol Air Soda, Karena Kontaminasi Bakteri Tinja
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Perrier menghancurkan dua juta botol air soda terkenal yang diduga terkontaminasi bakteri “tinja” berdasarkan perintah pemerintah, kata badan kesehatan masyarakat pada hari Kamis (25/4).
Pengumuman penghancuran tersebut merupakan pukulan terbaru bagi raksasa makanan Swiss, Nestle, yang anak perusahaannya di bidang air di Prancis sedang diselidiki secara kriminal karena diduga menggunakan cara ilegal untuk memurnikan air mineralnya.
Otoritas kesehatan di wilayah Occitanie di Prancis selatan mengatakan kepada Nestle Waters France untuk menghancurkan semua produksi Perrier dari 10 hingga 14 Maret dari salah satu sumbernya di dekat Nimes, kata badan kesehatan DGS dalam sebuah dokumen yang dibagikan kepada AFP.
Nestle mengatakan sekitar dua juta botol dimusnahkan “untuk tindakan pencegahan”. Perusahaan mengatakan botol Perrier di toko aman.
Awal bulan ini, otoritas regional memerintahkan Nestle Waters France untuk “segera menghentikan” produksi di salah satu sumbernya di dekat Nimes, menurut salinan perintah yang dilihat oleh AFP.
Perintah tersebut mengatakan bahwa kontaminasi “tinja” telah tercatat sejak 10 Maret.
Nestle juga pemilik merek Vittel, Contrex dan Hepar dan jaksa Prancis pada bulan Januari membuka penyelidikan pada bulan Januari mengenai metode pemurniannya.
Perusahaan tersebut mengakui bahwa mereka mendisinfeksi air menggunakan lampu UV, penyaringan karbon, dan cara lain yang tidak diperbolehkan untuk air mineral “alami”.
Sumber merek Vittel, Contrex dan Hepar berada di Perancis bagian timur.
DGS mengatakan bahwa setelah pemeriksaan baru, beberapa sumber air di Prancis timur dan selatan telah ditutup atau diklasifikasikan ulang sebagai “air yang dapat diminum melalui pengolahan”.
“Sebelum penutupan ini, tangkapan ini diperlakukan secara curang oleh operator,” kata badan kesehatan Prancis.
Investigasi ini telah mengguncang seluruh industri air Perancis.
Antoine de Saint-Affrique, direktur jenderal perusahaan makanan Prancis Danone, mengatakan pada rapat pemegang saham tahunan perusahaan tersebut pada hari Kamis (25/4) bahwa sumber air mineral alaminya kini menghadapi pemantauan yang “sangat ketat”.
Para pemegang saham telah mengajukan pertanyaan tentang langkah apa yang diambil di Danone, yang merek air mineralnya meliputi Evian, Volvic, dan Badoit.
Saint-Affrique mengatakan perusahaannya bekerja sama dengan petani dan industri lokal untuk mencegah kontaminasi di dekat sumber airnya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...