Bahrain Penjarakan 8 Ulama Syiah dan Cabut Kewarganegaraan Mereka
BAHRAIN, SATUHARAPAN.COM - Sebuah pengadilan di Bahrain menjatuhkan hukuman seumur hidup terhadap enam ulama Syiah, dan 15 tahun terhadap dua lainnya pada hari Rabu (29/6) atas dakwaan menjadi "mata-mata" untuk Iran, kata sumber peradilan yang dikutip AFP.
Pengadilan pidana juga mencabut kewarganegaraan mereka, kata sumber tersebut. Pengadilan menemukan mereka bersalah "bergabung dengan kelompok teroris, memiliki senjata, amunisi dan bahan peledak," dan melakukan pelatihan penggunaannya, kata sumber itu.
Dalam beberapa pekan terakhir, para penguasa Bahrain dari kelompok Islam Sunni mengintensifkan tindakan keras terhadap tokoh dari warga Muslim Syiah yang merupakan mayoritas di kerajaan itu. Tindakan ini mengundan kecaman dari PBB dan Amerika Serikat.
Bahrain berulang kali menuduh ulama Syiah Iran meprovokasi kerusuhan terus-menerus antara masyarakat mayoritas sejak pasukan keamanan menyerang protes yang dipimpin ulama Syiah terhadap sistem monarki konstitusional dan perdana menteri yang terpilih pada tahun 2011.
Puluhan warga Syiah telah dipenjara atas tuduhan keterlibatan dalam kerusuhan itu. Dan pihak berwenang telah mencabut setidaknya 261 kewarganegaraan Bahrain mereka sejak 2012, menurut Pusat Hak Asasi Manusia Bahrain. Di antara mereka adalah pemimpin spiritual Syiah di kerajaan itu, Sheikh Isa Qassim.
Aktivis mengatakan bahwa merekasekarang menjati tanpa kewarganegaraan (stateless) dan harus meninggalkan negara itu dengan paspor satu tahun dan tiket perjalanan ke luar negeri.
Respons Iran
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Pakar Iran, Ayatollah Seyed Mahmoud Hashemi Shahroudi mengatakan bahwa pemimpin agama di Bahrain, Ayatollah Isa Qassem adalah simbol untuk Muslim Syiah, Islam dan umat Islam.
Ayatollah Shahroudi, seperti dikutip kantor berita resmi Iran, IRNA, memuji pemimpin agama Bahrain untuk pikiran agama dan memainkan peran di dunia Muslim.
Dia mengecam pemerintah Bahrain yang mencabut kewarganegaraan Bahrain padanya. Dia mengatakan Iran secara resmi memprotes pemerintah Bahrain yang melawan ketidakadilan terhadap pemimpin agama Syiah.
Dia mengatakan bahwa pemerintah Bahrain diharapkan menghormati tanggung jawab internasional untuk menghormati pemimpin agama dari penduduk Syiah Bahrain. Apa yang dilakukan bahrain sebagai hal yang sensitif dalam keamanan Bahrain dan dunia Muslim serta kesatuan umat Islam.
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...