Bambang Brodjonegoro Menteri Keuangan Terbaik ke-4 di Asia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan, Bambang P.S. Brodjonegoro, kembali terpilih menjadi salah satu menteri keuangan terbaik di Asia. Adalah FinanceAsia, lembaga penerbitan terkemuka di bidang keuangan dan pasar modal di Asia yang memberikan penghargaan kepada Bambang P.S. Brodjonegoro sebagai menteri keuangan terbaik keempat dalam Asia’s Best Finance Ministers 2016.
Dalam publikasinya pada Kamis (24/2), FinanceAsia telah memberikan penilaiannya atas kinerja para menteri keuangan dari 12 negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Asia Pasifik. Ini merupakan kali kedua lembaga penerbitan tersebut memberikan penilaiannya, setelah yang pertama dilakukan pada tahun 2015 lalu.
Untuk tahun 2016 ini, Menteri Keuangan Filipina Cesar Purisima kembali terpilih sebagai menteri keuangan terbaik di Asia. Selanjutnya, peringkat kedua dan ketiga masing-masing diberikan oleh Menteri Keuangan India Arun Jaitley dan Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Kyung-hwan, disusul oleh Menteri Keuangan Indonesia Bambang P.S. Brodjonegoro di peringkat keempat.
Menteri Keuangan Hong Kong John Tsang Chun-wah menduduki peringkat kelima, disusul oleh Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat di peringkat keenam. Sementara itu, Menteri Keuangan Tiongkok Lou Jiwei dan Menteri Keuangan Australia Scott Morrison masing-masing berada di peringkat ketujuh dan kedelapan.
Berada di peringkat kesembilan dan sepuluh, masing-masing Menteri Keuangan Taiwan Chang Sheng-ford dan Menteri Keuangan Jepang Taro Aso. Terakhir, Menteri Keuangan Thailand Apisak Tantivorawong dan Menteri Keuangan Malaysia Najib Razak masing-masing berada di peringkat sebelas dan dua belas.
Penilaian tersebut didasarkan pada beberapa indikator, terutama terkait dengan peran masing-masing menteri keuangan dalam kebijakan fiskal dan anggaran, pasar modal, pengaturan lembaga keuangan, dan pelaksanaan reformasi. “Persepsi investor adalah salah satu cara untuk melihat sebaik apa pekerjaan mereka, terutama pada saat-saat yang sulit. Tapi kriteria terkuat adalah independensi, ” ungkap FinanceAsia. (kemenkeu.go.id)
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...