Bambang Widjojanto: Adnan Tak Akan Tergantikan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bambang Widjojanto (BW) mengungkapkan rasa duka cita atas meninggalnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution di ruang Intensive Cardiac-Care Unit (ICCU) Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, pada hari Rabu (23/9) sekitar pukul 10.15 WIB.
"Almarhum Adnan Buyung Nasution meninggal dunia. Kini, Abang (panggilan akrab Adnan Buyung Nasution, Red) menyusul karibnya, Sukardjo Adidjojo dan Haryono Tjitrosubono, yang telah lebih dulu meninggal dunia. Abang adalah salah satu tokoh penegak hukum yang tak akan tergantikan," kata Bambang saat dihubungi di Jakarta, hari Rabu (23/9).
Menurut Bambang, Adnan Buyung pada periode kepemimpinannya sebagai tokoh yang membidani kelahiran Lembaga Bantuan Hukum (LBH), merawat keberlangsungan lembaga itu di tengah situasi represif dari Rezim Otoritarian Orde Baru.
"Karakternya sangat kuat. Konsistensi untuk menegakan hukum terus dipeliharanya. Integritasnya terus dipertahankannya. Itu adalalah ciri dari seorang Adnan Buyung Nasution, ABN. Berbeda pendapat secara hak bisa saja terjadi di tengah pandangan dan keyakinan atas kasus tertentu, tetapi Abang tidak pernah dikotori untuk sikap dan perilaku koruptif. Bang Buyung terlibat cukup intensif di bidang hak asasi dan perubahan konstitusi. Jejak langkahnya telah terpateri dan tak mungkin lekang oleh zaman di sepanjang sejarang republik ini," kata dia.
"Kecerdasan pendapatnya, kelugasan bicaranya, dan keberpihakannya pada rakyat yang dinistakan keadilannya, adalah sebagian sisi karakter yang akan terus menjadi inspirasi setiap orang yang ingin memperjuangkan hak asasi dan keadilan. Selamat jalan Bang Buyung, kendati kita berpisah, tapi semangat untuk mewujudkan negara hukum yang demokratis akan tetap menyatukan kita.Terima kasih semua yang telah Abang beri dan bagikan, hingga kami bisa menjadi seperti ini saat sekarang ini. Semoga Abang mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah YME," dia menambahakan.
Ungkapan turut berduka cita juga dikemukakan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki.
"Selamat jalan, guruku, selamat jalan, abangku, semoga Allah menempatkan arwah Abang bersama arwah para solihin dan syuhada. Aamiin," kata Ruki, hari Rabu.
Ruki mengenal sosok Adnan sebagai tokoh hukum, demokrasi, dan hak asasi manusia yang konsistens, fenomenal, dan legendaris. Adnan dinilai memiliki kemampuan akademis yang sangat mumpuni.
"Konsisten dan kalau sudah menyangkut prinsip, dengan siapa pun berani berbeda pendapat dengan segala risikonya," kata dia.
Ruki mengaku kenal secara pribadi dengan Adnan ketika masih menjadi taruna Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada 1970, dan mengaku banyak menimba ilmu dari Adnan.
âª"Saya belajar banyak dari cara, taktik, dan tekniknya dalam membela klien untuk mengantisipasi serangan balik dari pembela para tersangka yang disidik dan dituntut," kata dia
âªMenurut Ruki, Adnan punya peran besar dalam perjalanan lahirnya KPK.
"Adnan,merupakan salah satu perumus Undang-Undang KPK dan juga anggota Panitia Seleksi Pimpinan KPK jilid I,"katanya.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...