Bamus Betawi Berpesan ke Jokowi via Basuki
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Majelis Tinggi Bamus Betawi Edy Marzuki Nalapraya menitipkan pesan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengenai Gubernur DKI saat ini, Joko Widodo.
Hal ini diungkapkan Edy di hadapan warga Jakarta yang hadir di panggung utama Lebaran Betawi pada Minggu (14/9) di Silang Timur Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
“Pak Ahok (panggilan akrab Basuki), kami sebenarnya ingin Pak Joko Widodo hadir di sini, akan tetapi apa boleh buat dia sudah dipilih rakyat Indonesia, mengemban amanah agung untuk memimpin negeri ini lima tahun mendatang. Titip pesan saya ya Pak Ahok ke Jokowi, mohon dibantu Jakarta agar selesaikan tugas beliau. Kita tunggu blusukan Jokowi ke Betawi juga,” kata Edy.
Sementara itu Basuki yang duduk di panggung yang menyerupai Kantor Gubernur DKI Jakarta bersama segenap jajaran Badan Musyawarah (Bamus) Betawi hanya mengangguk dan sesekali tersenyum ke arah panggung utama.
Edy menyatakan bahwa Lebaran Betawi sebagai suatu sarana perekat kebudayaan dan silaturahim mencerminkan sikap kebudayaan suku Betawi yang terbuka, terlebih karena kondisi sosial budaya DKI Jakarta menjadi tolok ukur hampir sebagian besar kota di Indonesia sebagai patokan bercampurnya berbagai nilai-nilai lokal masyarakat.
“Orang Betawi itu egaliter, menghormati siapa saja yang masuk kampungnya. Kita buktikan egaliter toleransi,” tambah Edy.
Dalam Lebaran Betawi 2014, segenap pengurus Bamus Betawi berkumpul di Silang Timur Monas, tidak hanya itu tetapi juga seluruh instansi dinas di bawah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan staf kecamatan, hingga kelurahan bertemu di tempat tersebut guna bersilaturahim.
Lebaran Betawi menyediakan satu panggung utama berukuran 30 x 20 meter, sementara panggung sekunder yang menyimbolkan rumah Gubernur DKI Jakarta berukuran 25 x 24 meter, di sebelah utara ada panggung lainnya untuk pertunjukkan musik yang berukuran hampir sama.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyelenggarakan Lebaran Betawi pada Sabtu (13/9) dan Minggu (14/9).
Lima kota administratif di Provinsi DKI Jakarta (Jakarta Barat, Timur, Utara, Pusat, dan Selatan), dan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu masing-masing membuat kampung budaya yang dihiasi dengan tempat khusus yang menjadi ciri khas kota atau kabupaten tersebut. Misalnya ada gambar Kota Tua yang terdapat di kampung budaya Jakarta Utara.
Masing-masing kota dan kabupaten administratif membuat kampung budaya di pinggir panggung utama dengan ukuran 35 x 45 meter, walau dijejali banyak pengunjung akan tetapi kampung budaya tidak terasa sempit karena alunan musik gambang kromong dan keroncong dari panggung yang terdapat di masing-masing kampung budaya saling sahut-menyahut tidak membuat suasana menjadi bosan.
Lebaran Betawi tidak hanya menyajikan kuliner, dan beragam produk yang tergolong industri kreatif di bawah naungan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, akan tetapi ada berbagai kegiatan kebudayaan dari masing-masing Kota dan Kabupaten Administratif di Jakarta antara lain Gambang Kromong dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur, Samrah Betawi dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, Qasidah dan Keroncong Tugu dari Pemkot Jakarta Utara, Gambus dan Rebana Biang dari Pemkot Jakarta Selatan, Lenong Betawi dari Pemkot Jakarta Barat, dan Orkes Melayu Brantas dari Pemkot Jakarta Pusat.
Sementara Dinas Olah Raga dan Pemuda menyumbang atraksi pencak silat massal, Dinas Pendidikan menghadirkan aksi Marawis, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempertunjukkan kebolehan bermain alat musik Gambus.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...