Ban Ki Moon: Perdagangan Narkoba Menghambat Pembangunan Bangsa.
NEWYORK, SATUHARAPAN.COM - Perdagangan narkotika dan obat bahan berbahaya (narkoba) merupakan penghambat pembangunan bangsa. Masalah ini merupakan problematika yang membutuhkan respons cepat dari para penegak hukum. Hal ini diungkapkan Ban Ki Moon, Sekjen PBB dalam pernyataan pers Rabu (26/6) pagi waktu Indonesia, berkaitan pertingatan Hari Narkotika Dunia.
“Saat ini mencegah narkoba adalah tanggung jawab bersama, tetapi aturan hukum hanya bagian dari persamaan. Misalnya ada petani yang tergantung pada obat-obatan terlarang seperti ganja dan opium harus ditawarkan mata pencaharian alternatif,” ujar Ban.
Lebih lanjut Ban mengatakan bahwa Hak Asasi Manusia dan Ilmu Pengetahuan merupakan dasar bagi pencegahan kecanduan narkoba dan akibat lebih lanjut seperti penyakit HIV/AIDS.
“Kita juga harus mengatasi munculnya ancaman seperti masalah zat psikoaktif yang baru. Jenis-jenis ini banyak yang tidak berada di bawah pengawasan internasional. Kaum muda, khususnya, harus dibuat sadar akan bahaya obat ini," kata Ban.
Pada kesempatan terpisah, UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) mengadakan pemaparan secara umum tentang laporan lengkap penyalahgunaan obat-obatan pada tahun 2013 di tingkat dunia pada pertemuan ke-56 di Komisi Anti Penyelundupan Narkotika pada (26/6) di Wina Austria.
Pada laporan dunia yang akan diselenggarakan pada tahun 2013 ini menyajikan tentang perkembangan terkini di pasar obat dunia, serta akibat dari memproduksi, memperdagangkan dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Tahun ini tema utama dari laporan ini adalah fenomena zat psikoaktif baru (NSP), yang bisa berakibat fatal bagi pengguna, tetapi sulit untuk mengontrol.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...