Bangladesh Eksekusi Seorang Pemimpin Ekstremis
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Keamanan di kota selatan Bangladesh, Minggu (16/10), diperketat menjelang eksekusi seorang ekstremis senior yang kelompoknya dikaitkan dengan pembunuhan sandera asing, ungkap kepolisian.
Asadul Islam, pemimpin Jamayetul Mujahideen Bangladesh (JMB), yang juga dikenal dengan nama Arif, dijadwalkan dieksekusi di Khulna setelah Mahkamah Agung mempertahankan putusan hukuman matinya pada Agustus atas insiden ledakan yang menewaskan dua hakim pengadilan rendah pada 2005.
Bangladesh menuding JMB atas serangan yang terjadi pada 1 Juli di sebuah restoran kelas atas di Dhaka.
Serangan tersebut menewaskan 22 orang, yang sebagian besar adalah sandera asing.
Pasukan keamanan sejak saat itu telah meluncurkan aksi penumpasan mematikan terhadap ekstremis yang terkait dengan serangan itu, menembak hampir 40 orang, termasuk pemimpin barunya, Tamim Chowdhury, yang merupakan warga Kanada keturunan Bangladesh.
Setelah serangan, beberapa pengadilan juga mempercepat penuntutan terhadap para Islamis. Beberapa di antaranya sudah menghadapi hukuman mati.
“Waktu sementara untuk eksekusi ini adalah pada 16.30 GMT (menjelang tengaj malam WIB, Red) . Kami telah meningkatkan keamanan di seluruh kota,” ujar Komisaris Kepolisian Khulna, Nibhas Chandra Majhi, kepada AFP.
Majihi mengatakan bahwa ratusan polisi dan Batalion Cepat Tanggap (Rapid Action Battalion/RAB) elite sudah dikerahkan di Khulna guna mencegah terjadinya aksi kekerasan.(AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...