Bangladesh Serukan Dukungan Rencana Relokasi Pengungsi Rohingya
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Bangladesh mendesak masyarakat internasional mendukung rencana kontroversial untuk merelokasi puluhan ribu pengungsi Rohingya dari Myanmar ke sebuah pulau terpencil meski mendapat peringatan bahwa pulau tersebut tidak dapat dihuni, hari Minggu (5/2).
Menteri Luar Negeri A.H. Mahmood Ali meminta perwakilan dari 60 misi diplomatik dan beberapa badan PBB untuk mengambil “langkah yang berarti” guna merelokasi para pengungsi.
Skema tersebut akan dapat memindahkan warga Rohingya ke Pulau Thengar Char di Teluk Bengal. Ali mengatakan bahwa di pulau itu, para pengungsi akan memiliki “akses yang lebih baik untuk menerima bantuan kemanusiaan.”
Sekitar 232.000 muslim Rohingya - yang yang terdaftar atau belum - sudah tinggal di Bangladesh sebelum lebih dari 65.000 lainnya mulai tiba pada Oktober, melarikan diri dari aksi kekerasan di negara bagian barat Myanmar, Rakhine.
Sebagian besar orang yang melarikan diri ke Bangladesh hidup dalam kondisi memprihatinkan di sejumlah posko pengungsian di distrik Cox's Bazar, yang berbatasan dengan negara bagian Rakhine dan basis bagi resor wisata terbesar negara itu.
Pekan lalu, Bangladesh membentuk komite yang terdiri dari beberapa pejabat di distrik pesisir untuk mengawasi rencana itu, dan memerintahkan otoritas untuk membantu mengidentifikasi serta merelokasi warga Myanmar tak berdokumen ke pulau itu.
Namun, seorang pejabat lokal mengkritik gagasan itu, mengatakan bahwa pulau seluas 2.430 hektare itu “hanya bisa diakses selama musim dingin dan menjadi tempat tinggal para perompak.” (AFP)
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...