Bangun dari Mimpi

SATUHARAPAN.COM – Kemarin pilkada serentak berlangsung di 101 daerah Indonesia. Masing-masing partai yang mengusung paslonnya larut dalam euforia ini dengan harapan menjadi pemenang. Yang paling menonjol pilkada DKI Jakarta. Penuh dengan nuansa persaingan, tetapi sudah dapat dipastikan bahwa hanya ada satu paslon yang maju sebagai pemenang entah pada putaran pertama atau putaran kedua.

Terkait euforia ini saya teringat kisah Abunawas dan kedua temannya yang sedang dalam perjalanan jauh dengan berbekal hanya sebuah roti. Tentu saja, jika dibagi tiga roti itu tidak cukup mengenyangkan. Mereka pun membuat kesepakatan: siapa yang mimpinya paling indah berhak makan roti itu.

Malam pun tiba dan Abunawas dan kedua temannya tidur. Keesokan paginya masing-masing menceritakan mimpinya. Dimulai dari teman Abunawas. Dia mengatakan, bermimpi bertemu Tuhan. Pikirnya Tuhan adalah hal yang paling mulia, dengan begitu mimpinyalah yang paling indah. Teman Abunawas yang lainnya tak mau kalah. Ia bermimpi bertemu Tuhan dan malaikat yang memberinya emas. Dia berpikir Tuhan, malaikat, dan emas adalah hal-hal yg paling mulia, jadi mimpinya pasti lebih indah karena komplet.

Kedua teman Abunawas itu pun bertanya kepada Abunawas tentang mimpinya. Sambil menggosok-gosok matanya, Abunawas mengatakan bahwa ia hanya mimpi ketemu ibunya. Dalam mimpi itu ibunya mendatangi Abunawas dan menyuruhnya bangun untuk makan rotinya. Dan karena itu, kata Abunawas, ”Rotinya sudah kumakan.” Kedua temannya serempak melongo mendengar mimpi Abunawas karena pupuslah harapan mereka mendapat roti, meski mereka bermimpi indah.

Berkait dengan Pilkada, semua paslon berkampanye memaparkan rencana karya terbaik dan warga dipersilakan memilih. Yang penting bukanlah betapa indahnya mimpi-mimpi selama kampanye, tetapi bagaimana mimpi-mimpi itu diwujudkan dalam karya nyata. Yang terpilih seharusnya langsung bertindak seperti Abunawas: bangun dari mimpi dan makan roti. Jadi siapa pun yang terpilih mesti bangun dari mimpi itu dan langsung melakukan karya nyata.

Itulah seharusnya yang dilakukan pemimpin terpilih!

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro