Banjarbaru Beri Bimtek Bahasa Isyarat
BANJARBARU, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan memberikan bimbingan teknis (bimtek) bahasa isyarat agama Islam kepada "teman tuli" atau penyandang disabilitas yang mengalami gangguan pendengaran.
Bimbingan teknis yang diberikan kepada puluhan teman tuli itu digelar di Aula Gawi Sabarataan Balai Kota Banjarbaru.
"Bimbingan teknis ini diberikan sebagai pemenuhan hak yang sama antara masyarakat biasa dan disabilitas dalam menuntut ilmu khususnya ilmu agama," ujar Sekda Banjarbaru Said Abdullah saat membuka bimtek di Banjarbaru, Sabtu (6/7).
Menurut sekda, puluhan teman tuli yang menjadi peserta bimtek itu diberikan pemahaman terkait nilai agama dan bacaan shalat terutama surat-surat pendek serta pelajaran mengenai hukum tajwid-nya.
Ditekankan Said Abdullah, kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung inklusi sosial maupun keagamaan bagi teman-teman tuli yang sudah seharusnya mendapat akses pendidikan agama yang setara.
"Mereka para teman tuli juga perlu untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang Islam sehingga ke depan bisa menerapkan di kehidupannya seperti shalat dan hukum-hukum Islam yang benar," ucap Said.
Said Abdullah menyampaikan kepada pimpinan pondok pesantren terkait kebijakan pemkot yang siap mendanai ustadz atau ustadzah yang ingin lebih memperdalam ilmu agama melalui bahasa isyarat.
"Silakan jika ada ustadz dan juga ustadzah yang ingin belajar bahasa isyarat sehingga bisa mengajar dan pemkot akan danai proses belajar termasuk jika ada yang mau belajar keluar daerah," ungkapnya.
Bimbingan teknis menghadirkan Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ashom Yogyakarta Kyai Abu Khafi sebagai narasumber utama yang dikenal luas dalam mengembangkan pendidikan inklusif di pesantrennya.
Materi yang disampaikan meliputi bacaan shalat dalam bahasa isyarat dengan panduan cara melafalkan bacaan shalat sehingga teman tuli dapat lebih memahami dan juga bisa menghayati ibadah shalat.
Selain itu, pembelajaran tajwid dalam bahasa isyarat dengan mengajarkan kaidah-kaidah tajwid yang benar dan diberikan dalam bahasa isyarat agar teman tuli bisa membaca Al Quran dengan baik dan benar.
Kemudian, materi tentang isyarat dalam Bahasa Arab dengan cara memperkenalkan berbagai isyarat dalam Bahasa Arab yang digunakan dalam konteks keagamaan maupun kehidupan sehari-hari.
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...