Banjir dan Tanah Longsor di Jepang, 58 Orang Tewas
TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Hujan deras yang telah menyebabkan banjir mematikan di Jepang selatan dan bergerak ke arah timur laut pada hari Rabu (7/7). Banjir menghancurkan wilayah besar pulau utama Jepang, memicu tanah longsor dan menghancurkan rumah dan jalan. Setidaknya 58 orang tewas dalam beberapa hari banjir.
Sebagian wilayah Nagano dan Gifu, termasuk daerah yang dikenal memiliki jalur pegunungan dan mata air panas yang indah mengalami banjiri akibat hujan deras.
Cuplikan di televisi publik Jepang, NHK, menunjukkan sungai meluap ke dalam tanggul, menghancurkan jalan raya, sementara di kota Gero, air sungai yang naik itu mengalir tepat di bawah jembatan.
Banjir dan tanah longsor mengganggu bagian dari jalan utama yang menghubungkan Kamikochi dan Matsumoto, dua tujuan wisata utama di Nagano, membuat ratusan penduduk dan pengunjung terdampar, meskipun mereka diyakini telah dievakuasi dengan aman. Di wilayah tetangganya Gifu, ratusan lainnya juga diisolasi di kota sumber air panas Gero dan Ontake.
Pada hari Rabu pagi, jumlah korban jiwa dari hujan lebat mulai akhir pekan telah meningkat menjadi 58 orang, kebanyakan dari mereka dari Prefektur Kumamoto yang paling terpukul. Empat lainnya ditemukan di Fukuoka, Prefektur lain di Kyushu, pulau terbesar ketiga Jepang.
Pada puncaknya, sebanyak 3,6 juta orang disarankan untuk mengungsi, meskipun tidak wajib dan jumlah yang berlindung tidak diketahui.
Jepang berisiko tinggi terkena hujan lebat di awal musim panas ketika udara basah dan hangat dari Laut China Timur mengalir ke bagian awal hujan musiman di atas negara itu. Pada Juli 2018, lebih dari 200 orang, sekitar separoh dari mereka di Hiroshima, meninggal akibat hujan lebat dan banjir di Jepang barat daya. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...