Amerika Serikat Resmi Keluar dari WHO
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah secara resmi memulai penarikan Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), membuat ancaman atas tanggapan badan kesehatan PBB terhadap pandemi virus corona, kata para pejabat Selasa (7/7).
Amerika Serikat adalah kontributor keuangan terbesar bagi WHO, yang memimpin perjuangan melawan penyakit global mulai dari polio hingga campak dan kesehatan mental. Namun beban itu, meningkat karena AS menjadi korban karena pandemi virus corona memakan banyak korban.
Setelah mengancam akan menangguhkan dana sebasar US$ 400 juta kontribusi tahunan AS, dan kemudian mengumumkan penarikan keanggotaan, Trump secara resmi memberi tahu Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, bahwa ia telah memulai penarikan AS, kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
Penarikan berlaku efektif dalam satu tahun (6 Juli 2021), dan Joe Biden, lawannya dari Partai Demokrat yang diperkirakan menggatikan Trump, hampir pasti akan menghentikannya dan AS akan tetap di WHO, jika ia mengalahkan Trump dalam pemilihan bulan November mendatang.
Stephane Dujarric, juru bicara Guterres, membenarkan bahwa Amerika Serikat telah menyampaikan pemberitahuan.
Dalam syarat yang ditetapkan ketika Amerika Serikat memasuki Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1948, Washington harus memberikan pemberitahuan satu tahun untuk mundur, dan memenuhi kewajiban keuangannya, kata Dujarric.
"Menyebut tanggapan Trump terhadap COVID yang kacau dan tidak koheren tidak dapat melakukannya dengan adil," kata Senator Robert Menendez, seorang Demokrat terkemuka di Komite Hubungan Luar Negeri, yang mengatakan bahwa Kongres telah diberitahu.
"Ini tidak akan melindungi kehidupan atau kepentingan Amerika, itu membuat orang Amerika sakit & Amerika sendirian," katanya.
Trump menuduh Organisasi Kesehatan Dunia bias terhadap China, mengatakan pihaknya mengabaikan tanda-tanda awal penularan virus mematikan dari manusia ke manusia.
Sementara banyak advokasi kesehatan masyarakat berbagi beberapa kritik terhadap WHO, mereka mempertanyakan kekuatan lain apa yang dimiliki badan dunia selain bekerja dengan China, tempat COVID-19 pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu.
Para kritikus mengatakan Trump berusaha untuk menangkis kritik dari penanganan sendiri pandemi di Amerika Serikat, yang sejauh ini telah menelan korban tewas tertinggi di dunia. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...