Banjir dan Tanah Longsor di Vietnam, 11 Tentara Tewas
VIENTIEN, SATUHARAPAN.COM-Sebelas tentara tewas dan pencarian sedang dilakukan untuk 11 orang lainnya setelah tanah longsor besar melanda Vietnam tengah pada hari Minggu (18/10), ketika negara itu menghadapu banjir terburuk dalam beberapa tahun.
Hujan deras telah mengguyur wilayah itu selama lebih dari sepekan dan setidaknya 64 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor, menurut otoritas manajemen bencana Vietnam. Mereka mengkhawatirkan bahwa genangan air dapat naik lebih jauh.
Bebatuan menghujani barak sebuah markas militer di Provinsi Quang Tri, dengan 22 tentara diyakini terkubur di bawah lumpur tebal, kata sebuah situs web resmi pemerintah.
"Dari pukul 02:00 pagi, telah terjadi empat hingga lima tanah longsor. Meledak seperti bom dan rasanya seluruh gunung akan runtuh," kata pejabat setempat Ha Ngoc Duong, menurut situs berita VnExpress.
Letnan Jenderal Phan Van Giang, Kepala Staf Umum Angkatan Darat Vietnam, memperingatkan kemungkinan tanah longsor lebih lanjut di daerah itu dan mengatakan penyelamat perlu menemukan cara yang lebih aman untuk mengakses situs tersebut.
Sebelas mayat telah ditemukan sejauh ini, kata pemerintah.
Sebelumnya 13 Orang Tewas
Bencana ini terjadi hanya beberapa hari setelah 13 anggota tim penyelamat ditemukan tewas dalam upaya yang gagal menyelamatkan pekerja dari pembangkit listrik tenaga air yang dilanda tanah longsor. Mayat dua karyawan di pabrik telah ditemukan tetapi 15 lainnya masih hilang.
Permukaan air sungai di Quang Tri telah mencapai titik tertinggi dalam dua dekade, kata media pemerintah. Otoritas manajemen bencana menaikkan peringatan risikonya ke tingkat tertinggi kedua pada hari Minggu, memperingatkan banjir dan tanah longsor lebih lanjut.
Vietnam rentan terhadap bencana alam dan secara teratur mengalami lebih dari selusin badai setiap tahun, sering kali menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Lebih dari 130 orang dilaporkan tewas atau hilang dalam bencana alam di seluruh negeri tahun lalu, kata Kantor Statistik Umum.
Kamboja, negara tetangganya, juga dilanda banjir besar dan jumlah korban tewas di sana melonjak menjadi 20 pada hari Sabtu (17/10), termasuk enam anak, menurut otoritas manajemen bencana. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...