Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:30 WIB | Rabu, 05 Maret 2025

Banjir di Jakarta Makin Luas, 114 RT Terdampak, 85 RT Masih Terendam

Banjir Akibat Hujan Deras, Luapan Sungai, Alat Peringatan Dini Dilaporkan Rusak.
Banjir di Jakarta Makin Luas, 114 RT Terdampak, 85 RT Masih Terendam
Foto udara luapan air Sungai Ciliwung yang menggenangi jalan dan permukiman di Jatinegara, Jakarta, Selasa (4/3/2025). (Foto-foto: Antara)
Banjir di Jakarta Makin Luas, 114 RT Terdampak, 85 RT Masih Terendam
Warga mengendong anaknya saat melintasi banjir di Kebon Pala, Jakarta, hari Selasa (4/3/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan banjir yang merendam kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi merupakan akibat dari hujan deras yang mengguyur Bogor.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan bahwa banjir yang melanda Jakarta makin luas, karena sejumlah sungai di daerah itu meluap serta curah hujan tinggi.

"Kami mencatat saat ini genangan (banjir) terjadi di 114 RT (rukun warga)," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Rabu.

Data yang dirilis oleh BPBD DKI Jakarta pada jam 04:00 WIB menyatakan bahwa terdapat empat wilayah di Jakarta yang terendam banjir, yaitu Jakarta Selatan, Timur, Barat, dan Jakarta Pusat.

Isnawa mengatakan bahwa untuk banjir yang terjadi di Jakarta disebabkan hujan intensitas tinggi yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak hari Minggu (2/3) dan hari Senin (3/3), serta pada hari Selasa (4/3).

Akibat hujan intensitas tinggi tersebut Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi bahaya dan menyebabkan Sungai Ciliwung meluap. Kemudian hujan yang terjadi di Jakarta dengan intensitas tinggi menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.

Berikut 114 RT yang masih terendam banjir hingga Rabu dini hari;

Jakarta Barat terdapat 18 RT yang terdiri dari:

  1. Kelurahan Duri Kosambi: satu RT, Ketinggian: 60 Cm, Penyebab: Luapan Kali Angke.
  2. Kelurahan Kedaung Kali Angke: empat RT, Ketinggian: 30 Cm, Penyebab: Luapan Kali Angke,
  3. Kelurahan Rawa Buaya: dua RT, Ketinggian: 150 Cm, Penyebab: Curah Hujan Tinggi,
  4. Kelurahan Kebon Jeruk: tiga RT, Ketinggian: 60-100 Cm, Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan,
  5. Kel. Kedoya Selatan: empat RT, Ketinggian 90 Cm, Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan,
  6. Kelurahan Kembangan Selatan: dua RT,  Ketinggian: 60 Cm, Penyebab: Luapan Kali Angke,
  7. Kelurahan Kembangan Utara: dua RT, Ketinggian: 60 sampai 80 Cm, Penyebab: Luapan Kali Angke.

Jakarta Pusat terdapat dua RT yang terdiri dari:

  1. Kelurahan Petamburan: dua RT, Ketinggian: 40 Cm, Penyebab: Luapan PHB​​​​​​​

Jakarta Selatan terdapat 44 RT yang terdiri dari:

  1. Kelurahan Lenteng Agung: dua RT, Ketinggian: 30 Cm, Penyebab: Luapan Kali Ciliwung​​​​​​​.
  2. Kelurahan Cipulir: satu RT, Ketinggian: 70 Cm, Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan,
  3. Kelurahan Pondok Pinang: lima RT, Ketinggian: 100 Cm, Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan,
  4. Kelurahan Pengadegan: satu RT, Ketinggian: 310 Cm, Penyebab: Luapan Kali Ciliwung,​​​​​​​
  5. Kelurahan Rawajati: tujuh RT, Ketinggian: 90-250 Cm, Penyebab: Luapan Kali Ciliwung​​​​​​​,
  6.  Kelurahan Pejaten Timur: enam RT, Ketinggian: 30-120 Cm, Penyebab: Luapan Kali Ciliwung,​​​​​​​
  7. Kelurahan Bintaro: enam RT, Ketinggian: 100 Cm, Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan,
  8. Kelurahan Pesanggrahan: delapan RT, Ketinggian: 60 Cm, Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan,
  9. Kelurahan Kebon Baru: tiga RT, Ketinggian: 60-200 Cm, Penyebab: Luapan Kali Ciliwung,​​​​​​​
  10. Kelurahan Manggarai: lima RT, Ketinggian: 45-125 Cm, Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.

Jakarta Timur terdapat 50 RT yang terdiri dari:

  1. Kelurahan Bidara Cina: tiga RT, Ketinggian: 180-220 Cm, Penyebab: Luapan Kali Ciliwung​​​​​​​,
  2. Kelurahan Kampung Melayu: 38 RT, Ketinggian: 40-250 Cm, Penyebab: Luapan Kali Ciliwung,
  3. ​​Kelurahan Cawang: tujuh RT, Ketinggian: 160-260 Cm, Penyebab: Luapan Kali Ciliwung​​​​​​​,
  4. Kelurahan Cililitan: dua RT, Ketinggian: 220-230 Cm, Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.

85 dari 122 RT di Jakarta Masih Banjir

Sebanyak 85 dari 122 rukun tetangga (RT) di sebagian DKI Jakarta masih banjir, meski secara umum sudah berangsur surut. "Saat ini banjir masih terjadi di 85 RT dan dua ruas jalan," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, hari Rabu (5/3).

Data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Selasa (4/3) pukul 16.00 WIB banjir sempat merendam 122 RT di empat Kota Administrasi, yaitu Jakarta Selatan, Timur, Barat, dan Pusat.

Yohan mengatakan bahwa pada hari Rabu pukul 08:00 WIB banjir yang disebabkan oleh meluapnya beberapa sungai di Jakarta dan juga hujan intensitas tinggi sudah berangsur surut dan kini masih ada 85 RT yang terdampak.

Menurut dia, dari 85 RT yang masih terendam banjir, Jakarta Timur menjadi yang terbanyak dengan 42 RT, disusul Jakarta Selatan 25 RT dan Jakarta Barat 18 RT. "Untuk Jakarta Pusat dua RT sudah surut," kata Yohan.

Sementara itu, untuk dua ruas jalan yang masih terendam banjir terdiri dari Jl. Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 40 Cm dan Jl Puri Mutiara, Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, ketinggian 70 Cm.

Alat Peringatan Dini Rusak

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan, menerima pengaduan dari warga Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, yang berada di bantaran Kali Ciliwung bahwa alat peringatan dini banjir di daerah itu rusak atau tidak berfungsi.

"Kami mendapatkan laporan bahwa alat pengeras suara di Pengadegan tidak berbunyi. Padahal, ketinggian air di Bendung Katulampa, padahal saat itu sudah mencapai titik kritis," kata Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta August Hamonangan dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, dia menyayangkan ketidakmampuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memastikan alat peringatan dini banjir berfungsi secara optimal.

Untuk itu, ia meminta Pemprov DKI Jakarta memastikan kesiapan alat-alat peringatan dini banjir yang ada menyusul kejadian tersebut. Ia juga menyayangkan alat yang begitu mahal harganya ternyata tidak bisa berfungsi dengan baik. (dengan Antara)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home