Banjir, Hewan Buas Kabur dan Berkeliaran di Georgia
TBILISI, SATUHARAPAN.COM – Beberapa hewan buas termasuk harimau, singa, jaguar, beruang, serigala dan kuda nil kabur dari kandang kebun binatang dan berkeliaran di ibu kota Georgia Tbilisi setelah kota tersebut diserang banjir hebat yang mengakibatkan rusaknya kandang mereka pada Minggu (14/6).
Juru bicara Kebun Binatang Tbilisi Mzia Sharashidze kepada kantor berita InterPressNews mengatakan bahwa tiga mayat telah ditemukan di lantai dasar kebun binatang, termasuk dua karyawan.
“Pencarian untuk hewan masih terus kami lakukan, tapi sebagian besar hewan dari kebun binatang itu tidak ditemukan. Tempat itu berubah menjadi pusaran neraka,” kata Sharashidze.
“Sekitar 20 serigala, delapan singa, harimau putih, harimau dan jaguar telah ditembak mati oleh pasukan khusus atau hilang.”
"Hanya tiga dari 17 penguin yang dapat kami diselamatkan."
Rekaman siaran televisi Rustami 2 menunjukkan kuda nil berenang di wilayah Heroes Squre yang juga terendam banjir di pusat kota Tbilisi ketika penyelamat sedang berupaya untuk menangkap hewan-hewan yang kabur dari kandangnya.
Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan buaya besar berendam di atas mobil yang diparkir dan beruang sedang bersender di unit AC di sisi bangunan.
Tetapi manajer humas kebun binatang mengatakan foto-foto itu palsu.
Wali kota Tbilisi David Narmania mengatakan setidaknya ada 12 orang yang tewas dalam banjir tersebut. Namun, Menteri Dalam Negeri Vakhtang Gomelauri mengatakan setelah melakukan rapat dengan pemerintah bahwa korban saat ini mencapai 24 orang yang hilang.
“Tim penyelamat sedang berada di antara orang-orang mati,” kata seorang juru bicara di Keamanan Negara dan Dewan Manajemen Krisis.
“Setidaknya 36 orang telah dirawat di rumah sakit termasuk 16 di antaranya mengalami patah tulang.”
Polisi dan tentara memburu hewan tersebut dengan menangkapnya kembali atau terpaksa menembak mati beberapa di antaranya, sementara itu tim penyelamat yang lain diterbangkan untuk menyelamatkan sejumlah orang yang masih terperangkap dalam banjir tersebut.
Perdana Menteri Georgia Irakli Garibashvilli meminta warga Tbilisi untuk tinggal di dalam rumah sementara hewan-hewan buas tersebut masih berkeliaran dan menggambarkan bahwa kerusakan infrastruktur kota saat ini sangat substansial.
Jalan-jalan Berubah Menjadi Sungai yang Mengamuk
Presiden Georgia Margvelashvili mengirimkan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban saat ia mengunjungi daerah yang terkena banjir untuk memantau operasi bersih-bersih.
"Kehilangan warga yang kita alami saat ini sangat sulit untuk ditolerir," kata Margvelashvili kepada TV lokal.
"Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada semua orang yang kehilangan keluarga mereka."
Kerusakan utama terjadi ketika sungai Vere jebol di pusat Tbilisi setelah hujan deras selama beberapa jam, membanjiri jalan-jalan dan alun-alun kemudian ke sungai yang sudah menyapu mobil dan membanjiri rumah.
Beberapa jalan utama di kota 1,2 juta rumah ditutupi dengan lapisan tebal lumpur dan ratusan pohon tumbang.
Pihak berwenang mengatakan kerusakan akan berjumlah hingga jutaan dolar. (abc.net.au)
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...