Perlakuan Buruk Terhadap Sapi Australia, Israel Tutup RPH

ISRAEL, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Pertanian Israel telah memerintahkan penutupan rumah pemotongan hewan (RPH) di Israel menyusul adanya laporan bahwa ternak sapi asal Australia diperlakukan dengan buruk.

Menteri Pertanian Uri Ariel memerintahkan RPH Dabbah yang terletak di Israel Utara segera menghentikan kegiatannya menyusul pelanggaran terhadap undang-undang kesejahteraan hewan dan peraturan pemotongan hewan. Ariel mengeluarkan perintah tersebut hari Selasa (9/6) waktu setempat.

Keputusan diambil menyusul permintaan dari Departemen Pertanian Australia yang menerima rincian dan rekaman dari kelompok pegiat hewan Animals Australia mengenai adanya pelanggaran.

Rekaman yang disiarkan Minggu (7/6) menunjukkan petugas jagal menggorok leher ternak dan menggantungnya ketika ternaknya masih hidup.

Dalam rekaman itu juga terlihat pekerja di rumah pemotongan hewan itu memukuli sapi dengan tongkat dan menggunakan aliran listrik untuk membuat sapi-sapi itu tidak sadar sebelum dibunuh.

Perusahaan Australia Livestock Shipping Services (LSS) dan Otway Livestock Exports sekarang akan mengambil alih RPH tersebut yang dikelola oleh keluarga Dabbah.

Pekan lalu Menteri Pertanian Israel Uri Ariel sudah memerintahkan penutupan sementara Dabbah, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

"Saya tidak memiliki toleransi sama sekali terhadap mereka yang memberlakukan binatang dengan buruk," kata Ariel sambil menambahkan  bahwa kondisi kebersihan di Dabbah juga buruk dan kamera pemantau tidak diarahkan ke tempat di mana terjadinya pelanggaran.

Juru bicara kelompok pegiat binatang Israel Anonymous Israel mengatakan 60 persen dari daging yang dikonsumsi di Israel adalah daging beku impor.

Dari ternak hidup yang dipotong di Israel, separuhnya dipelihara lokal dan separuh lagi berasal dari impor. Juru bicara itu mengatakan sekitar 120 ribu ekor ternak dipotong di Dabbah setiap tahunnya. (abc.net.au)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja