Bank Dunia Proyeksikan Perbaikan Ekonomi RI di 2016
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 sebesar 5,1 persen dan 5,3 persen untuk tahun 2017.
Angka ini terkoreksi 0,2 persen lebih rendah dibanding proyeksi pada Bulan Desember 2015. Namun, ini berarti Bank Dunia melihat ada peluang untuk perbaikan ke atas jika dibanding pertumbuhan Indonesia tahun lalu yang sebesar 4,79 persen.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo A Chaves, angka pertumbuhan Indonesia masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan kebanyakan negara pengeskpor komoditas lainnya.
“Tapi pertumbuhan di bawah enam persen tidak cukup untuk menampung 3 juta anak muda Indonesia yang memasuki pasar kerja setiap tahunnya,” kata Rodrigo seperti dilansir melalui siaran pers “Indonesia Economic Quarterly” pada hari Selasa (15/3).
Lebih lanjut, dia mengatakan, pulihnya ekonomi Indonesia akan bergantung pada kebijakan untuk memperbaiki iklim usaha, menarik investasi swasta yang lebih banyak, serta diversifikasi ekonomi.
“Perbaikan yang lebih tangguh butuh investasi swasta yang kuat dan reformasi kebijakan yang komprehensif dan keberlanjutan guna memperbaiki iklim usaha,” dia menambahkan.
Di kesempatan yang sama, Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop, mengatakan bahwa Indonesia masih punya banyak industri yang dapat dikembangkan, seperti manufaktur. Dengan dukungan pemerintah, industri manufaktur dapat mendukung peningkatan laju pertumbuhan.
“Tapi sektor-sektor ini menghadapi banyak tantangan regulasi. Pemerintah tengah menjalankan berbagai reformasi dalam enam bulan terakhir ini. Namun beberapa langkah tambahan mungkin dapat meyakinkan para investor dan memperkuat upaya investasi,” dia menjelaskan. (kemenkeu.go.id)
Editor : Sotyati
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...