Bank Sentral Singapura Minta Maaf Salah Cetak Uang Kertas
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Bank sentral Singapura meminta maaf setelah salah mencetak nama presiden pertama negeri itu, Yusof Ishak di paket kemasan uang kertas yang dicetak khusus untuk peringatan 50 tahun kemerdekaan.
Nama mendiang Yusof Ishak dicetak sebagai "Yusok Ishak", seperti dilaporkan kantor berita AFP. Yusof Ishak menjadi presiden di Singapura pada tahun 1965-1970.
"Saya meminta maaf atas nama rekan-rekan yang bekerja keras untuk menyiapkan uang kertas dan paket kemasannya, dan kami sangat kecewa membuat kesalahan seperti ini," kata Direktur Monetary Authority of Singapore (MAS) seperti dikutip BBC, hari Jumat (21/8).
Selain pada sampul, kesalahan cetak juga ada pada buku kecil yang menjelaskan mengenai pencetakan mata uang khusus itu.
MAS kini mencetak stiker untuk menutupi nama yang salah cetak itu yang bisa didapatkan oleh mereka yang sudah membeli edisi khusus uang kertas tersebut.
Selain Yusof Ishak, tokoh lain yang muncul dalam uang kertas perayaan 50 tahun kemerdekaan itu adalah Lee Kuan Yew yang meninggal dunia bulan Maret tahun ini.
Kemerdekaan Singapura diperingati setiap tanggal 9 Agustus sesudah mereka melepaskan diri dari Federasi Malaysia di tahun 1965.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...