Bank Sentral Tiongkok Naikkan Nilai Tukar Yuan
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Tiongkok menaikkan nilai tukar utama mata uang yuan hingga mencapai tingkat tertinggi dalam satu dekade pada Senin (02/11), menurut sejumlah pejabat dan laporan, tepat tiga bulan setelah langkah devaluasi mengejutkan seluruh pasar global.
Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu menaikkan nilai tengah kurs yuan sebesar 0,54 persen terhadap dolar Amerika, menurut pengumuman bank sentral People's Bank of China (PBOC).
Bloomberg News melansir bahwa kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2005, ketika Beijing menurunkan nilai tukar yuan dari dolar.
Tiongkok saat ini memungkinkan mata uang tersebut diperdagangkan naik atau turun dua persen dari tingkat suku bungan harian yang ditetapkan bank sentral di pasar valuta asing domestik.
Otoritas mendevaluasi yuan hampir lima persen selama sepekan pada Agustus, menyebutkan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari reformasi lebih luas yang bertujuan mencapai nilai tukar yang lebih fleksibel.
Namun, langkah tersebut menimbulkan kekhawatiran di luar negeri bahwa performa ekonomi Tiongkok sebenarnya lebih buruk daripada yang diakuinya, dan kecemasan bahwa Beijing berusaha membuat ekspornya lebih murah demi memberikan dorongan.
Tiongkok berjanji bahwa pihaknya tidak akan terlibat dalam kompetisi devaluasi mata uang.
Langkah itu diambil saat Tiongkok berusaha mempromosikan yuan sebagai mata uang cadangan global bersama dolar, ambisi yang bergantung pada kemauan dan kemampuannya untuk melonggarkan pembatasan ketat terhadap perdagangan mata uang.(AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...