Bantuan Kemanusiaan Dibutuhkan bagi 7,5 Juta Warga di Kongo
KINSHASA, SATUHARAPAN.COM – “Krisis yang terjadi selama beberapa dekade di Republik Demokratik Kongo (RDK), menyebabkan 7,5 juta warganya - sembilan persen penduduk - membutuhkan bantuan kemanusiaan seperti makanan,“ kata PBB pada Senin (11/1).
Beberapa bagian wilayah RDK timur telah hancur akibat perang, perselisihan etnis dan konflik bersenjata atas lahan dan kendali sumber mineral selama lebih dari 20 tahun.
“Krisis yang rumit dan berlarut-larut telah menciptakan kebutuhan bantuan kemanusiaan bagi 7,5 juta orang, atau sembilan persen penduduk,“ kata laporan baru dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
Beberapa dekade guncangan secara berturut-turut telah meningkatkan kebutuhan bantuan kemanusiaan, menyebabkan sejumlah besar penduduk rentan terhadap banyak guncangan yang disebabkan oleh konflik, wabah, malnutrisi, dan bencana alam.
Sedikitnya, lima juta orang memiliki akses terbatas, dan belum tentu mendapatkan makanan yang cukup, dan hampir separuh anak-anak balita di negara itu secara kronis mengalami kekurangan gizi.
Campak dan wabah kolera secara khusus menjangkiti anak-anak, yang sudah lemah akibat tingginya tingkat malaria.
Hanya 22 persen penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman.
Selain aksi kekerasan di bagian timur, ketegangan telah meningkat menjelang pemilu yang akan digelar pada November atas kekhawatiran bahwa Presiden Joseph Kabila, yang berkuasa sejak 2001, ingin mengubah konstitusi agar tetap berkuasa.(AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...