Bantuan Mulai Mengalir ke Palu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mengirimkan bantuan logistiknya untuk membantu penanganan tanggap darurat pascagempa dan tsunami di sejumlah lokasi yang terdampak di Sulawesi Tengah.
“Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum PMI, memerintahkan kepada segenap jajaran sumber daya PMI untuk terus mendukung upaya dalam penanganan bantuan korban yang terdampak dalam membantu proses tanggap darurat di sana,” kata Kepala Biro Sarana dan Prasarana Markas Pusat PMI Tia Kurniawan, dalam siaran pers yang dilansir pmi.or.id.
PMI mengirimkan bantuan logistik dan kendaraan operasional dengan total dukungan logistik sebanyak 70 ton yang dikirim serentak dari empat gudang regional milik PMI Se-Indonesia.
Dari Gudang Regional PMI Serang Banten, Selasa (2/10) malam, bantuan dikirimkan melalui jalur laut, berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priuk dengan menggunakan kapal kemanusiaan KM Aishakamilah langsung menuju Pelabuhan Pantoloan Palu.
Sebanyak 25 ton bantuan yang dikirimkan itu terdiri atas bantuan kebutuhan dasar yang diprioritaskan untuk pengungsi, meliputi hygienis kit, baby kit, tenda peleton, tenda frame keluarga, selimut lurik, sarung, kitchen-ware, matras, dan alat pelindung diri masker medis dan sarung tangan lateks.
PMI juga mengirimkan sejumlah armada tambahan yang terdiri atas tujuh unit mobil tangki air, truck engkel, truck dobel, truck fuso, serta alat berat lain seperti kendaraan multimedan amfibi hagglund.
“Tentunya bantuan logistik ini bukan yang terakhir. Akan ada lagi bantuan selanjutnya yang akan dikirim, dengan melihat situasi dan kebutuhan di lapangan,” kata Tia.
Bantuan Lain
Kementerian Sosial, melalui siaran pers Rabu (3/10), menginformasikan dari Posko Uttama di Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, sedang mempersiapkan dapur umum tambahan. Dapur umum tambahan itu direncanakan di Kelurahan Pettobo, Kabupaten Sigi, yang akan dioperasikan oleh Tim Tagana Kabupaten Kendari; di Kelurahan Labuan Bajo Donggala yang akan dioperasikan oleh Tim Tagana Kabupaten Pinrang; di Kelurahan Mpanau yang akan dioperasikan oleh Tim Tagana Kabupaten Sigi, dan di Desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala akan dioperasikan oleh Tim Tagana Kabupaten Barru.
Dapur umum yang sudah berjalan selama ini terdapat di sepuluh tempat, yakni di Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulteng dikelola oleh Tagana Gorontalo dan Sulteng; Rumah Jabatan Gubernur dikelola Tagana Provinsi Kalsel; Lapangan Wali Kota Palu dikelola Tagana Kab Tojo Una Una; Desa Kawatuna dikelola Tagana Kab Morowali Utara; Balaroa dikelola Tagana Kab Luwu Timur; Dinas Kesehatan Kartini dikelola Tagana Kab Toraja Utara; Kel Siranindi Palu Barat dikelola Tagana Kab Pohuwato; Universitas Muhammadiyah dikelola Tagana Kab Tojo Una Una; Rumah Jabatan Bupati Donggala dikelola Tagana Sulawesi Barat dan Kab Toli-Toli; Kabupaten Sigi dikelola Tagana Manado.
Masing-masing dapur umum mampu menyediakan 4.000 bungkus makanan dalam sehari yang dimasak dua kali dalam sehari. Bahan baku dapur umum lapangan berasal dari Kementerian Sosial, organisasi/masyarakat yang datang menyumbang, Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat.
Tagana (Taruna Siaga Bencana) yang sudah bertugas di lokasi total 307 personel, yang bertugas evakuasi korban bencana, distribusi logistik, mengelola dapur umum, dan pendataan korban bencana.
Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kemensos, bekerja sama dengan Tim Psikolog Universitas Hasanuddin, Tim LDP World Vision Indonesia, Tim Psikolog Universitas Maranatha Bandung, dan STKS Bandung melaksanakan layanan dukungan psikososial dalam bentuk terapi rekreasional, community based, assessment pendekatan kelompok, yang digelar di Kelurahan Tatura Kec Palu Selatan, Kelurahan Lere Kec Palu Utara, Kel Baru Kec Palu Utara.
Tim LDP juga mendata pengungsi berdasarkan usia, jenis kelamin, kategori (kepala keluarga, ibu rumah tangga) dan kelompok rentan di RS Undata, Polda Sulteng, Lapangan Belakang Universitas Tadulako. Tim ini melakukan pembagian tugas pemetaan lokasi pengungsi, pendataan korban meninggal, pengolahan data, dan menghimpun aduan masyarakat
Kementerian Sosial bekerja sama dengan Tim Kesehatan Provinsi Gorontalo dan Universitas Tadulako, membuka Posko di Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tim Gerakan Kemanusiaan Indonesia
Merespons tanggap darurat bencana Palu-Donggala, Tim Gerakan Kemanusiaan Indonesia melakukan langkah awal membantu dapur umum di Gereja Bala Keselamatan Jl Pattimura, Palu.
“Mestinya cukup untuk tujuh hari ke depan. Sementara kami sedang mempersiapkan bantuan kebutuhan dasar seperti tenda, terpal, dan lain-lain, serta obat-obatan dan keperluan medis,” kata Tony Muljadinata, Sekretaris Tim GKI Jabar melalui pesan pada Senin, 1 Oktober.
“Dengan semakin membaiknya jalur komunikasi, kita bisa lebih terkoordinasi menentukan titik dan langkah pelayanan berikutnya,” Tony menambahkan.
Editor : Sotyati
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...