Banyak Orang Stres, Komedi Jadi Puncak Tertinggi Tragedi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dunia komedi Indonesia belakangan ini mulai bangkit kembali ditandai dengan munculnya beragam pelawak tunggal atau stand up comedian. Munculnya film komedi Comic 8 yang mencapai jumlah penonton tertinggi selama beberapa tahun terakhir, yakni sekitar 1,6 juta penonton juga menunjukkan sisi ketertarikan pada seni berbau komedi meningkat.
Kemal Palevi, stand up comedian yang namanya naik daun lewat ajang pencarian bakat mengungkapkan meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap hal-hal berbau komedi mengindikasikan bahwa orang tengah berada di titik stres yang tinggi.
“Kayaknya orang Indonesia, terutama di kota besar seperti Jakarta sebagian besar sudah stres dan penat dengan tragedi yang harus dihadapi setiap hari. Jadi butuh dibikin senang, butuh dikasih hiburan,” kata Kemal saat ditemui satuharapan.com di XXI Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta pada Selasa (13/1) malam.
Mengutip pernyataan penulis besar Rusia Anton Pavlovich Chekhov, Kemal mengatakan komedi sesungguhnya adalah puncak tertinggi suatu tragedi.
“Jadi kita harus merasakan puncak tragedi, baru kita merasa lucu. Contoh, pemerintah kita sewaktu sidang paripurna berantem, menurut kita sebagai rakyat Indonesia hal itu sangat lucu. Di situlah letaknya komedi. Puncak tertinggi tragedi yang paling menyedihkan justru itu lah yang dianggap orang sebagai suatu hal yang lucu,” ujar pemeran Comic 8 ini.
Karena itulah, kata Kemal, film komedi menjadi film yang belakangan ini paling laku di Indonesia. “Orang Indonesia sudah stres, pemerintahnya stres, layanan publiknya juga membuat stres, jadi sebagai komedian kami beri mereka sarana untuk tertawa agar fresh,” katanya.
Memahami Komedi
Semakin menderita, orang akan semakin memahami komedi. Begitulah pernyataan yang diungkapkan komedian yang gemar membawakan materi komedi mengenai hal-hal yang liar dan kacau ini.
Sebagai seorang stand up comedian, Kemal menegaskan melawak tidak harus try to be funny atau mencoba untuk menjadi lucu.
“Untuk dapat dipahami, komedian jangan berusaha untuk ngelucu. Komedi itu don’t try to be funny, sebagai komedian kami justru nggak berusaha ngelucu,” kata Kemal.
Komedi, menurut dia harus disampaikan secara natural, tidak dibuat-buat, dan tidak memaksakan diri untuk menjadi lucu.
Di Balik Sisi Komedi Ada Kesedihan
Di balik sisi komedi yang dimiliki, Kemal mengatakan sebenarnya komedian ialah orang yang paling menyedihkan.
“Banyak komedian yang mnenderita karena dia harus menjadikan dirinya sendiri sebagai objek tertawaan orang lain. Di situlah sebenarnya kami menderita,” kata Kemal.
Kasus Robin Williams, komedian Amerika Serikat yang meninggal gantung diri karena mengalami depresi berat seakan-akan membenarkan bahwa komedian justru memiliki sisi kesedihan yang kadang tak terungkap.
“Komedian menghibur orang berdasarkan keresahannya. Pada saat dia selesai menghibur orang, dia akan kembali ke kesendiriannya untuk mencari bahan-bahan humornya lagi,” ujar Kemal menjelaskan.
Namun menurut Kemal, kesedihan inilah titik peristiwa yang membuat orang berproses untuk menjadi kreatif.
“Contohnya film maker. Mereka mengawali film dari ide konflik. Konflik tentu berkaitan erat dengan kesedihanJadi, tidak mungkin ada orang bikin film karena mereka mengawalinya dengan kebahagiaan. Orang bikin film karena mereka merasakan kegelisahan,” kata Kemal mengakhiri perbincangan.
Editor : Bayu Probo
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...