Loading...
BUDAYA
Penulis: Prasasta Widiadi 11:10 WIB | Jumat, 16 Januari 2015

Puan: Sejak Kecil Saya Dicekoki Jamu oleh Ibu

Puan: Sejak Kecil Saya Dicekoki Jamu oleh Ibu
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (kiri) Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (tengah) dan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya, Putri Wardani. (Foto-foto: Prasasta Widiadi).
Puan: Sejak Kecil Saya Dicekoki Jamu oleh Ibu
ketua Asosiasi Pengusaha Jamu Indonesia, Charles Saerang

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengungkapkan sejak masa kanak-kanak dia terbiasa minum jamu karena orang tuanya mewajibkan seluruh keluarga mengkonsumsi salah satu minuman tradisional asli Indonesia tersebut.

“Saya sudah biasa kalau minum jamu, lha wong sejak kecil saya dicekoki jamu, waktu itu ibu pesan ke anak-anaknya biar rajin minum jamu, hasilnya ya seperti sekarang ini,” kata Puan Maharani di hadapan para tamu undangan dan anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pada acara “Minum Jamu Bersama” di Ruang Garuda Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (16/1).

Puan menggoda Menteri Perdagangan Rahmat Gobel yang sukses sebagai penyelenggaran minum jamu di kalangan kementerian Kabinet Kerja.

“Waktu itu Pak Menteri (Rahmat Gobel) tanya ke saya, mbak Puan punya jamu yang bisa bikin kurus apa ndak, ya saya cuma tersenyum saja,” kata salah satu putri politikus PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri tersebut.

Puan memberi nasihat generasi muda tidak perlu malu minum minuman tradisional karena memberi efek kesehatan yang lebih alami, sembari mengatakan demikian dia menunjuk ke arah Puteri Indonesia Pariwisata 2014 Estelita Liana yang turut hadir.

Puan berharap minum jamu tidak sekadar menjadi kebiasaan tetapi merupakan salah satu bentuk wujud nyata revolusi mental karena menunjukkan rasa percaya diri bangsa Indonesia di mata dunia.

“Gerakan ini harus ada dan berkesinambungan nantinya harus bisa  masuk ke dalam struktur negara, agar menciptakan manusia Indonesia yang unggul dalam jasmani dan rohani,” Puan menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama ketua Asosiasi Pengusaha Jamu Indonesia, Charles Saerang mengemukakan kegiatan minum jamu penting.

“Diharapkan tradisi minum jamu tradisional tidak hanya berlangsung satu kali tetapi dapat dicontoh masyarkat di Indonesia, karena minuman ini sudah ada sejak jaman Majapahit,” Charles Saerang.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya, Putri Wardani mengajak Kementerian Perdagangan memperhatikan kualitas dan produk jamu di Indonesia.

“Kami memohon kepada bapak Menteri Perdagangan (Rahmat Gobel) agar melakukan lobi ke sejumlah kamar dagang negara-negara maju dunia sehingga jamu dapat eksis di dunia, karena jamu merupakan salah satu ujung tombak masuknya produk-produk berbasis budaya lokal,” kata Putri.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home