Banyak Toko di AS Sediakan Layanan Swa Kasir
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Dengan makin majunya teknologi, beberapa pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia perlahan telah digantikan oleh komputer dan mesin. Pada sektor retail dan toko-toko tradisional Amerika Serikat (AS) perubahan ini tampak dengan semakin banyaknya toko yang menyediakan layanan swa kasir.
Teknologi mempermudah kehidupan di zaman modern ini tapi juga bisa mengancam lapangan kerja manusia.
Toko-toko tradisional di Amerika selama satu dekade terakhir berupaya mempertahankan usaha mereka di tengah merebaknya trend belanja online.
Toko-toko melakukan konsolidasi, perbaikan kinerja, teknologi bahkan menutup beberapa toko mereka yang dianggap merugi.
Penggunaan teknologi dan penghematan sumber daya manusia di Amerika tampak nyata dengan berkurangnya petugas kasir dan tersedianya pos swakasir dimana pelanggan memindai serta membayar sendiri barang-barang yang mereka beli tanpa bantuan kasir.
Morali Gokki analis dari perusahaan konsultan manajemen AlixPartners di Washington mengatakan, “Proses (self) checkout tanpa kasir adalah terobosan penting pertama pengelola toko.”
Jaringan toko terkemuka Giant dan CVS di Amerika termasuk di antara perusahaan yang jumlah kios swa kasirnya makin bertambah setiap tahun.
Hari Senin (22/1), Amazon Go milik perusahaan belanja online Amazon bahkan membuka toko canggih mereka tanpa satupun mesin swa kasir.
Pelanggan memindai sendiri dengan telepon genggam dan harga belanjaan mereka akan dipotong dari akun Amazon mereka.
Morali Gokki mengatakan ini merupakan konsep yang sangat berani.
“Benar-benar berani dan revolusioner dan tampaknya merupakan konsep yang sangat bergantung pada teknologi seperti kamera, sensor dan aplikasi, dan semua ini harus bekerja bersama untuk bisa berfungsi. Amazon melakukan hal luar biasa, memelopori konsep ini,” imbuh Gokki.
Statistic Brain Research Institute, situs yang melakukan survei online penggunaan mesin swa kasir mendapati Amerika adalah negara yang paling banyak memiliki pos swa kasir disusul Jepang.
Menurut survei yang dilakukan pada bulan April 2017 itu di Amerika terdapat 138.000 mesin swa kasir dengan 91 persen penggunanya berusia 35 tahun ke bawah.
Survei Statistic Brain mengatakan hampir sebagian besar pelanggan mengangap teknologi ini mempernyaman konsumen, namun Gokki mengingatkan pengelola toko harus mengatasi kendala-kendala lainnya terkait produk guna memungkinkan konsep toko tanpa kasir.
Pada akhirnya waktu akan menentukan sampai kapan kasir akan bertahan dari toko-toko di Amerika. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Victor Wembanyama Buat Rekor Langka di NBA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Victor Wembanyama kembali mencuri perhatian dunia basket dengan mencatatk...