Banyuwangi Galakkan Gerakan Jajan di Kantin Sehat Sekolah
BANYUWANGI, SATUHARAPAN.COM – Nutrisi dan kebersihan asupan anak-anak menjadi perhatian serius Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, dengan menggalakkan gerakan jajan di kantin sehat sekolah untuk anak-anak sekolah.
Selain menjaga kebersihan, penggalakan kantin sehat juga untuk menjaga nutrisi anak-anak. Sekolah-sekolah dintruksikan memiliki kantin sehat yang higienis bagi siswanya. "Ini untuk menjaga kesehatan generasi penerus. Asupan anak harus dijaga," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, yang dilansir banyuwangikab.go.id pada 8 Februari 2017.
Menurut Anas, jajan tidak selalu merupakan kebiasaan buruk. Anak-anak sekolah punya aktivitas yang tinggi sehingga perlu asupan di antara waktu makan pagi dan siang. Selain itu, jajan juga menjadi upaya pengenalan terhadap aneka ragam makanan.
Kantin sehat diwajibkan menjual jajanan sehat. Jajanan sehat mengandung gizi cukup seperti kalori, protein, dan vitamin. Tidak harus mahal, jajanan tradisional seperti getuk, gemblong, kroket, klepon, pisang goreng, singkong, dan gado-gado, justru lebih sehat dan bergizi. "Paling penting, makanan yang dijual tidak mengandung zat berbahaya," katanya.
Kantin sehat itu digalakkan di seluruh sekolah di Banyuwangi. Dinas-dinas kesehatan dan puskesmas setempat mengedukasi sekolah-sekolah tentang kriteria makanan sehat. "Ini bagian dari pengendalian makanan untuk anak. Lebih baik preventif, daripada nantinya disibukkan masalah penyakit akibat asupan yang salah," kata Anas.
Kepala Dinas Kesehatan dr Widji Lestariono menambahkan selain memberikan pendidikan masalah makanan sehat, puskesmas juga melakukan pemeriksaan rutin jajanan sekolah, termasuk penjaja di luar pagar sekolah.
"Tiap tiga bulan puskesmas ambil sampling di sekolah untuk dicek apakah ada kandungan bahayanya. Apakah mengandung boraks, formalin, rhodamin B, dan metanil yellow. Selama ini belum kita temukan jajanan yang mengandung zat berbahaya, higienitas saja yang perlu ditingkatkan," kata dr Lestariono.
Puskesmas juga melakukan sosialisasi langsung ke tokoh masyarakat. Masyarakat, misalnya, diminta juga turut mengingatkan penjaja makanan gorengan, agar sering mengganti minyak gorengnya.
Sebelumnya, Banyuwangi telah membentuk Inspektur Cilik, yang ditugaskan salah satunya untuk menjaga teman-temannya agar mengonsumsi makanan sehat. Inspektur ini mengawasi dan memastikan jajanan sesama temannya aman dikonsumsi. "Sudah ratusan sekolah yang telah membentuk inspektur cilik ini. Mereka saling berkoordinasi dengan guru kelasnya," katanya.
Editor : Sotyati
PM Lebanon Minta Iran Bantu Amankan Gencatan Senjata Perang ...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri sementara Lebanon pada hari Jumat (15/11) meminta Iran untuk...