Bappenas: 44.000 Orang Kena PHK Semester Pertama 2013
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana ,mengatakan sebanyak 44.000 orang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) pada semester I 2013, karena sejumlah sektor industri mengalami pelemahan.
"Data PHK memperlihatkan bahwa sebanyak 44.000 orang mengalami PHK di sejumlah industri padat karya, terutama perusahaan bidang tekstil, sepatu, sandang dan kulit," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/11).
Armida menjelaskan tekanan industri padat pekerja ditambah kenaikan upah minimum provinsi yang relatif tinggi antara 2012-2013, menyebabkan sebagian besar perusahaan memilih mengurangi karyawan.
"Sebagian besar perusahaan memilih untuk mengganti sistem produksi dengan otomatisasi, apalagi di akhir 2012, beberapa sub sektor industri terutama padat pekerja, mengalami penurunan produksi," katanya.
Armida memastikan pemerintah berupaya untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja pada 2013-2014 melalui mekanisme ekonomi yang berkelanjutan, apalagi pemberian dana kompensasi infrastruktur desa Rp 7,25 triliun telah diputuskan sejak Agustus 2013.
"Pertumbuhan ekonomi bagaimanapun tetap positif, tapi kesempatan kerjanya negatif. Untuk itu, pemerintah berusaha mempertahankan kesempatan kerja bagi pekerja yang sudah bekerja dan menghindarkan penutupan usaha dan PHK," kata dia.
Projek Infrastruktur
Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Rahma Irianti, menambahkan dari program infrastruktur desa termasuk projek pemerintah dalam APBN-Perubahan 2013, ada tambahan kesempatan kerja sebanyak 155 ribu orang.
"Kita punya potensi tambahan yang baru dimulai Agustus, ini bisa 155 ribu untuk `full year employment` karena ada dorongan dari APBN untuk pembangunan sektor riil yang macet. Kita bisa memperoleh gambaran nanti untuk data semester dua PHK 2013," ujarnya.
Rahma juga mengharapkan rencana pemerintah untuk memberikan insentif padat karya pada sektor industri mulai tahun depan dapat mengurangi tingkat pengangguran terbuka yang tercatat pada Agustus 2013 sebesar 6,25 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 118,2 juta orang atau berkurang sebanyak tiga juta orang dibandingkan jumlah angkatan kerja Februari 2013 sebanyak 121,2 juta orang.
"Jumlah tersebut dibandingkan Agustus tahun lalu, bertambah 140 ribu orang," kata Kepala BPS Suryamin dalam pemaparan di Jakarta, Rabu (6/11).
Suryamin menambahkan dari angkatan kerja tersebut, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 110,8 juta orang, atau berkurang sebanyak 3,2 juta orang dibandingkan Februari 2013 yang tercatat sebesar 114 juta orang.
"Kesempatan kerja tercipta karena ada pertumbuhan ekonomi. Kalau pertumbuhan melambat, tetap ada kesempatan kerjanya, tapi tidak sederas kalau pesat pertumbuhannya," kata dia.
Dengan demikian, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 6,25 persen atau mengalami peningkatan dibandingkan Februari 2013 yang tercatat 5,92 persen dan Agustus 2012 sebesar 6,14 persen.
Selama setahun terakhir, BPS mencatat sektor yang mengalami penurunan jumlah penduduk bekerja antara lain sektor pertanian 2,08 persen, sektor konstruksi 7,51 persen dan sektor industri sebesar 3,19 persen. (Ant)
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...