Bappenas: Pelaku Ekonomi Islam Belum Kompak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ekonomi syariah yang ada di Indonesia saat ini masih bergerak dari ekonomi kalangan bawah, akan tetapi di masa mendatang akan ada peran dari pemerintah yang menjanjikan dukungan seperti tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Ekonomi syariah banyak didorong dari lapisan bawah, maka saat ini kita harus mengupayakan adanya sinergitas bersama dengan pemerintah,”kata Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Leonard Tampubolon dalam Muktamar Ikatan Ahli Ekonomi Islam III berlangsung di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jl. Juanda, Jakarta, Kamis (30/4).
Leonard Tampubolon menyebut berdasar kajian yang telah dilakukan adalah kurangnya kesepakatan dan visi bersama dalam industri keuangan syariah,
“Sementara jika dilihat dari lembaga yang memiliki perkembangan ekonomi syariah banyak lembaga yang sebenarnya bertindak selaku pemangku kepentingan malah tidak terharmonisasi secara baik berdasar hasil studi dan perspektif, saat ini sayang sekali market share perbankan syariah di Indonesia masih di bawah 5 persen,” Leonard menambahkan.
Pembangunan infrastruktur saat ini merupakan salah satu bagian yang penting dalam agenda pembangunan ekonomi dan investasi, Leonard menambahkan, pembiayaan infrastruktur dapat ditunjang bagi perekonomian syariah.
Tantangan dalam pertumbuhan ekonomi syariah, kata Leonard adalah dari sisi Sumber Daya Manusia, market, dan kualitas perbankan syariah.
“Salah satu inisiatif untuk membuat institut pendidikan keuangan syariah memang relevan dengan kebutuhan industri syariah, nah setelah mereka lulus mereka malah tidak sesuai dengan keuangan syariah karena pada akhirnya adalah perpindahan satu karyawan ke bank syariat lainnya,” kata Leonard.
Editor : Eben Ezer Siadari
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...