Barat dan Arab Berkumpul di Paris Bahas Strategi Hadapi ISIS
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Para pejabat tinggi dari Prancis, Irak dan Amerika Serikat yang tergabung dalam Koalisi Anti ISIS melakukan pertemuan multilateral tingkat menteri membahas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Paris. Dalam pertemuan tersebut, mereka menegaskan bahwa untuk memerangi ISIS dibutuhkan peralatan dan pelatihan yang banyak.
Deputi Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan bahwa koalisi telah membuat kemajuan berarti di Irak tapi dia juga mengakui adanya kemunduran di medan perang.
Dia menjelaskan bahwa fokus pembicaraan negara koalisi anti ISIS kali ini adalah Irak dan kebutuhan stabilitas politik di Suriah yang merupakan garis depan upaya lain hancurkan ISIS.
PM Irak Haider al-Abadi mengatakan pasukan pro-pemerintah tidak mendapat cukup dukungan dari koalisi internasional yang membantu Irak memerangi ISIS.
“Pasukan Irak membutuhkan lebih banyak informasi intelijen dan jumlah pejuang asing yang memasuki Irak tidak menurun meski koalisi berusaha untuk menghalangi usaha mereka bergabung dengan ISIS,” kata dia.
Koalisi tidak menyediakan pasukan darat dan hanya mengandalkan serangan udara untuk membantu pasukan pro-pemerintah. Menurut Pentagon, sejak awal Agustus, pesawat-pesawat tempur koalisi telah melangsungkan lebih dari 4200 serangan.
Pembicaraan di Paris berlangsung dua pekan setelah ISIS merebut Ramadi, ibu kota provinsi Anbar yang terletak 125 kilometer dari Barat Baghdad, sehingga mendorong Abadi memanggil milisi untuk bergegas ke kawasan itu dan berpartisipasi dalam kontra serangan yang diluncurkan pekan lalu.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan, salah satu fokus pembicaraan itu adalah mengenai bagaimana perdana menteri Irak mengajak para pejuang Sunni terlibat dalam perang melawan militan di propinsi yang didominasi Sunni.
Menlu AS John Kerry akan berpartisipasi dari jarak jauh dalam pertemuan itu setelah mengalami patah kaki dalam kecelakaan sepeda di Prancis dan pulang ke AS untuk menjalani perawatan. Deputi Menteri Luar Negeri Anthony Blinken akan memimpin delegasi AS sewaktu koalisi membahas usaha yang lebih luas dan memakan waktu berbulan-bulan untuk melemahkan atau menghancurkan ISIS, termasuk memangkas aliran dana dan pejuang asing ke Irak dan Suriah. (voanews.com)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...