Basarnas Masih Lanjutkan Pencarian Korban AirAsia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, operasi pencarian dan upaya evakuasi 92 korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, masih berlanjut.
"Saya harap penarikan unsur TNI tidak ada hubungannya dengan penghentian operasi pencarian. Sepanjang saya selaku koordinator pencarian dan penyelamatan menyatakan operasi tidak dihentikan artinya semua masih berlanjut," kata Bambang dalam keterangan pers di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Rabu (28/1).
Unsur TNI, ia mengatakan sudah melaksanakan perannya secara signifikan sesuai opsi pertama yang direncanakan dengan hasil 17 korban ditemukan dan dievakuasi. Karena tidak ada lagi penemuan dalam dua hari terakhir maka TNI menarik unsur-unsurnya dari area pencarian.
Namun demikian, ia mengatakan sistem pencarian tetap ada, kapal survei masih bergerak untuk kemungkinan menemukan titik baru, sehingga perpanjangan operasi sangat bergantung dengan dinamika di lapangan.
Opsi kedua, ia mengatakan dilanjutkan setelah para tim SAR diberikan jeda dua hari untuk "merefresh" fisik mereka maka operasi pencarian dan evakuasi akan dilanjutkan. "Sabtu (31/1), tim SAR sudah akan berada di sektor utama pencarian lagi," katanya.
“ Sebanyak 25 penyelam Basarnas, 20 penyelam profesional dari SKK Migas yang biasa melakukan pekerjaan offshore, 15 penyelam tradisional, didampingi delapan orang ahli yang biasa mengangkat benda-benda dari dasar laut, “ katanya
Bambang mengatakan, tim SAR akan kembali ke sektor prioritas pencarian dan mencoba melakukan pengecekan sembilan obyek besar yang sebelumnya telah teridentifikasi sonar.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Surabaya, Selasa (27/1), mengatakan, dengan tibanya satu jenazah berjenis kelamin perempuan yang dikirim dari Pangkalan Bun maka total RS Bhayangkara Polda Jatim telah menerima sebanyak 70 jenazah hingga hari ke-31 proses identifikasi.
"Untuk jumlah jenazah yang kami terima total sebanyak 70 jenazah, dan 55 di antaranya sudah diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga," ucapnya.
Pada hari ke-31 Tim "Disasater Victim Identification" (DVI) juga telah mengidentifikasi satu jenazah laki-laki berusia 31 tahun, berlabel B067 atas nama Prawira Harja Subagio asal Sidoarjo, Jawa Timur.
Jenazah Prawira, teridentifikasi melalui pemeriksaan gigi yang sesuai dengan cetakan gigi dari dokter gigi tempat korban memeriksakan giginya semasa hidup.
Identifikasi jenazah Prawira, juga didukung data properti berupa kalung yang masih menempel pada tubuh korban, sama dengan data analisa kamera CCTV bandara.(Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Cara Mengatasi Biduran dengan Tepat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin menjelaskan penyebab biduran, salah sa...