PBB Peringatkan Lonjakan Krisis Kemanusiaan di Irak Selatan
ROMA, SATUHARAPAN.COM - Badan pangan PBB, Selasa (27/1), memperingatkan mengenai meningkatnya krisis kemanusiaan di Irak selatan, tempat puluhan ribu keluarga pengungsi yang miskin mencari perlindungan dari konflik.
Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan situasi di wilayah Najaf, Karbala dan Babel mencapai “tingkat kritis”, karena arus masuk warga yang melarikan diri dari kekerasan di bagian lain dari negara tersebut dan tidak lagi memiliki cara untuk menghidupi diri mereka sendiri.
WFP (World Food Programme) yang berbasis di Roma mengatakan, pihaknya telah membantu 50.000 keluarga pengungsi di Basra, Thi Qar, Qadissiya, Missan, Wassit, Muthanna, Najaf, Karbala, dan Babel.
Banyak dari mereka tinggal di gedung-gedung kosong atau masjid, dan mereka sudah menghabiskan uangnya untuk pergi ke bagian selatan yang lebih aman dan lebih murah biaya hidupnya dari bagian lain di negara tersebut.
“Mereka yang menerima bantuan sepenuhnya bergantung pada bantuan tersebut dan menjadi rentan, “kata juru bicara WFP Abeer Etefa kepada AFP.
Meski situasi saat ini di bawah kendali karena kami memberi makan mereka, kami khawatir bantuan ini tidak akan berkelanjutan setelah dana berkurang pada Maret dan orang-orang ini harus menghidupi diri mereka sendiri tanpa adanya bantuan rutin seperti makanan dan kebutuhan dasar manusia lainnya.
Peringatan WFP dikeluarkan setelah penilaian situasi terbaru menemukan banyak keluarga tidak tahu dari mana makanan selanjutnya akan datang. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...