Bashar Al-Assad Terpilih sebagai Presiden Suriah dengan 95% Suara
Iran, Rusia, China menyampaikan selamat dan dukungan, sementara Barat menilai pemilu itu sebagai penipuan.
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Pengumuman hasil pemilihan umum presiden Suriah pada hari Kamis (27/.5) menyebutkan bahwa,Dr. Bashar Hafez al-Assad memenangi dengan mayoritas mutlak.
Jutaan warga Suriah di jalan-jalan mengibarkan bendera nasional dan meneriakkan dengan gembira "kami terus bersamamu dengan harapan dan pekerjaan" selama tujuh tahun ke depan, menurut laporan kantor berita setempat SANA.
Ini, disebutkan dan menegaskan kembali rakyat Suriah yang bersatu di sekitar kepemimpinan mereka dan desakan mereka pada persatuan dan integritas teritorial Republik Arab Suriah.
SANA mel;aporkan bahwa Suriah berkomitmen untuk berharap dan menyatakan tekad mereka untuk mendukung presiden dan bekerja untuk mengubah langkah-langkah ekonomi (sanksi) yang diberlakukan Barat untuk menekan keinginan rakyat menjadi energi dan tantangan.
Ucapan Selamat dari Iran
Kemenangan Bashar Al-Assad untuk memimpin Suriah tujuh tahun ke depan dinilai sebagi pemilihan yang tidak sah, karena tidak melibatkan oposisi dan warga Suriah di luar negeri.
Kemungkinan besar terpilihnya Assad tidak diakui oleh berbagai negara Barat. Namun kemenangan ini mendapat sambutan dan ucapan selamat dari Iran, Rusia, Belarusia, dan China yang sejauh ini mendukung rezim Assad.
Presiden Iran, Hassan Rouhani, pada hari Jumat mengucapkan selamat kepada Bashar Al-Assad karena memenangkan masa jabatan presiden keempat, menurut situs web kepresidenan Iran dikutip Reuters.
"Saya dengan tulus mengucapkan selamat kepada Anda atas keberhasilan pelaksanaan pemilihan dan pemilihan kembali Anda sebagai Presiden Republik Arab Suriah," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan kepada sekutu dekat Iran, Assad.
"Rakyat Suriah mengambil langkah penting dalam menentukan nasib dan kemakmuran Suriah dengan jumlah pemilih yang besar dan pilihan yang menentukan," tambah Rouhani, menurut situsnya.
Assad memenangkan pemilihan pada hari Kamis hasil pemilihan umum yang dilakukan hari Rabu (26/5) dengan mayoritas 95,1 persen.
Sambutan Rusia dan China
Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada hari Jumat mengucapkan selamat kepada sekutunya, Presiden Suriah Bashar al-Assad yang terpilih kembali untuk "otoritas politik yang tinggi" di negara yang dilanda perang itu.
"Hasil pemungutan suara sepenuhnya mengkonfirmasi otoritas politik Anda yang tinggi dan kepercayaan sesama warga Anda dalam langkah yang diambil di bawah kepemimpinan Anda untuk menstabilkan situasi di Suriah secepat mungkin," kata Putin dalam pesan kepada Assad yang diterbitkan oleh Kremlin.
China pada hari Jumat juga mengucapkan selamat kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad karena memenangkan masa jabatan keempat dalam pemilihan yang menurut penentang dan Barat rusak oleh penipuan.
Meski dikritik oleh Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris, pemimpin Suriah itu tetap mendapat dukungan kuat dari China.
"China dan Suriah adalah teman baik tradisional," kata juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian, dalam jumpa pers reguler di Beijing pada hari Jumat, saat ia menyampaikan harapan baik kepada Assad.
"China dengan tegas mendukung Suriah dalam menjaga kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorialnya," tambahnya.
Dukungan Hizbullah
Hizbullah Lebanon pada hari Jumat mengucapkan selamat kepada Presiden Suriah Bashar Al-Assad karena memenangkan masa jabatan keempat, katanya dalam sebuah pernyataan.
"Kami berharap tahun-tahun mendatang akan menjadi kesempatan besar bagi Suriah untuk kembali memainkan peran alaminya dan memimpin secara global dan regional," katanya.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...