Bastian Schweinsteiger, Penghibur Duka Lawan
SATUHARAPAN.COM – Kekalahan menjadi suatu hal yang menyakitkan bagi seorang bintang sepak bola, apalagi hal tersebut terjadi dalam sebuah turnamen sekelas Piala Dunia 2014. Sebagai juara yang berhasil menyingkirkan beberapa kandidat lainnya, Jerman punya sosok Bastian Schweinsteiger, yang selalu hadir untuk menghibur hati pemain lawan yang tengah berduka usai timnya ditundukkan Der Panzer, julukan tim sepak bola Jerman.
Schweini -panggilan akrab Bastian Schweinsteiger- senantiasa menghampiri pemain bintang dari tim yang dikalahkan Jerman. Kebiasaan itu telah ia mulai sejak partai pembuka, saat Jerman berjumpa Portugal. Meski hanya menghiasi bangku cadangan, ia langsung menghampiri dan memegang dada Cristiano Ronaldo, untuk menghibur pemain terbaik dunia itu dari kekalahan 4-0 atas Der Panzer.
Aksi pemain yang merumput bersama klub Bayern Muenchen itu kembali tertangkap kamera foto, kala Jerman menyingkirkan Prancis di Perempatfinal Piala Dunia 2014. Setelah wasit menutup laga 90 menit yang berakhir dengan kemenangan Jerman 1-0, Schweini langsung menghampiri bintang Ayam Jantan -julukan tim sepak bola Prancis- Karim Benzema, sambil memberi pelukan.
Pelukan usai meraih kemenangan kembali diberikan Schweini, kali ini usai pertandingan dengan tuan rumah Piala Dunia 2014, Brasil, yang berakhir dengan kemenangan telak Jerman 1-7. Pemain yang pernah menelan dua kegagalan di Final Liga Champions Eropa (musim 2009/2010 dan 2011/2012) bersama Bayern Muenchen itu langsung menghampiri pemain yang tengah menjabat sebagai kapten sementara tim Samba, David Luiz.
Bahkan dalam partai final pun Schweini tetap berusaha menenangkan hati bintang Argentina, Lionel Messi, meski sebelumnya di pipi pemain berusia 29 tahun itu mengalir darah hasil sikutan pemain tim Tango lainnya, Kun Aguero. Schweini merangkul Messi dan menghibur pemain yang gagal memberi trofi Piala Dunia ketiga bagi tim Tango itu.
Awalnya Tidak Yakin
Pada awal turnamen Piala Dunia 2014, Schweini mengaku tidak siap berangkat ke Brasil, karena masih mengalami cedera. Bahkan dalam pertandingan pembuka menghadapi Portugal pun ia tidak turun, namun ia menganggap pelatih Joachim Loew telah mengambil keputusan yang tepat.
“Keputusan pelatih 100 persen tepat. Itu baik, karena saya masih membutuhkan waktu untuk mempersiapkan diri,” ucap Schweini, seperti dikutip dari dw.de, Selasa (15/7).
Schweini baru tampil pada partai kedua, menghadapi Ghana, Minggu (22/6). Saat itu pemain berusia 29 tahun itu baru masuk di menit 70, menggantikan Sami Khedira. Tapi setelah pertandingan itu, posisi pemain yang setia mengenakan seragam Der Panzer nomor punggung tujuh itu di lini tengah selalu menjadi pilihan utama Loew hingga partai final.
Selfie Cium Podolski
Usai menjadi ditetapkan sebagai juar dunia, Schweini pun menyempatkan diri untuk "narsis" berfoto selfie dengan rekan setimnya Lukas Podolski.
Duo Der Panzer itu menunjukkan kepada semua orang apa arti persahabatan sesungguhnya. Pemain Bayern Muenchen dan Arsenal tersebut memang dikenal sebagai pasangan sahabat yang cukup akrab. Bahkan mereka hampir berciuman bibir, namun setelah mendekat dan tinggal menyisakan jarak beberapa sentimeter saja, keduanya tertawa, dan saling menjauhkan bibir. (usatoday.com/dw.de/dailymail.co.uk)
Editor : Sotyati
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...