Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Endang Saputra 12:08 WIB | Rabu, 14 Januari 2015

Basuki: APTB dihapus Karena "Ngetem" Sembarangan

Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA,SATUHARAPAN.COM - Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan alasan untuk menghapus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) karena sering ngetem sembarangan.

"Karena kita temukan di lapangan, APTB  itu suka ngetem-ngetem suka ngambil penumpang seenaknya seperti di lampu merah, di pojok. Jadi kadang-kadang ya itu, ini kan membuat macet. Terus dia pelan-pelan gitu. Nunggu dapat penumpang lebih banyak. Nah kita gak bisa. Makanya kita atasi dengan cara yang lebih baik," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta Pusat, Rabu (14/1).

Selain itu, kata Basuki APTB dilebur dalam pengelolaan PT Transjakarta dan membayar dengan sistem rupiah per kilometer. Dengan itu, bus APTB tidak akan menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat serta tidak mengetem sembarangan.

"Jadi kalau APTB mau bergabung dengan Pemprov DKI biar menjadi operator. Dan para pemain APTB  itu operator Transjakarta juga sebenarnya."

"Makanya saya heran, kenapa diciptain APTB? bukannya perluas Transjakarta. Kita minta bus Transjakarta ditambah, kok gak mau? Kalo kamu untung, punya 100, saya punya 1000 untung dong. Itu saya enggak ngerti. Apa permainan oknum di dalam, supaya Dishub, Transjakarta beli bus sendiri, akhirnya korupsi gitu kan. Kita enggak tahu," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit mengaku sudah mendapat perintah dari Gubernur Basuki perihal pembatasan operasional APTB di dalam kota. Ia berjanji akan mendalami instruksi tersebut.

APTB yang berjalan dari Tangerang dan tujuannya sampai Kalideres, hanya boleh melintas hingga perbatasan Kalideres. Kemudian jurusan Bekasi-Cawang hanya dapat melintas hingga Cawang.

Pejabat yang masih menjabat selama tujuh hari menjadi Kadishub DKI ini mengaku sopir bus APTB kerap melanggar aturan ketika melintas di Jakarta.

"Kalau sudah sampai peringatan ketiga, pencabutan izin trayek dikeluarkan," katanya.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home