Basuki: Heran Banyak Dubes ke Balai Kota
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama hari ini kedatangan tamu dari negara lain, antara lain Duta Besar (Dubes) Kazakhstan, Menteri Transportasi Inovasi dan Teknologi Austria Austria, dan sebelumnya juga banyak perwakilan negara asing bertamu di Balai Kota. Basuki heran banyak duta besar yang datang ke Balai Kota.
“Ada pengusaha dari provinsi di Kazakhstan selatan. Kazakhstan itu termasuk negara pecahan Uni Soviet yang paling sukses, dia bisa bangun sebuah kota jadi modern dalam 10-20 tahun. Sebenarnya kita bisa belajar banyak dari mereka, tukar budaya, biar kita bisa lebih tahu mereka kan, ya itu saja, seperti biasalah. Saya juga bingung sih, banyak dubes ke sini,” tutur Basuki usai menemui perwakilan dari Kazakhstan di Balai Kota, Selasa (6/5).
Sama seperti kunjungan Menteri Transportasi Inovasi dan Teknologi Austria dalam pertemuan sebelumnya pada Selasa pagi di Balai Agung, Kantor Balai Kota. Memang tidak diadakan kesepakatan berupa MOU (memorandum of understanding), melainkan hanya pertemuan untuk melihat seberapa besar peluang bisnis antara kedua belah pihak.
Ia berharap dalam kerja sama tersebut, tidak perlu ada lagi pembicaraan lebih jauh bersama duta besar dan menteri pihak Austria, melainkan langsung saja diadakan rapat teknis yang bertemu langsung dengan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) DKI.
“Cuma melihat peluang bisnisnya ada atau tidak, kita sih oke saja, kita juga belajar dari negara di seluruh dunia, jadi tidak perlu mengulangi kesalahan mereka, tapi kalau mereka mau bisnis di sini ada BUMD dan SKPD kita, Jakpro atau yang lain,” kata Basuki.
Pertemuan dengan pihak Austria itu, dijadikan Pemprov DKI sebagai ajang pembelajaran dari negara-negara Eropa, agar kita tidak perlu mengulang kesalahan maupun kegagalan yang telah mereka lakukan.
“Kan di sana sungai bersih, udara bersih. Tapi mereka pernah mengalami masa yang jorok di mana-mana, sama seperti yang kita alami sekarang. Cuma kan mereka butuh waktu, agar banyak belajar dari kesalahan mereka sendiri. Dengan kerjasama seperti ini, kita harapkan kesalahan mereka yang lama ini jangan kita tempuh lagi. Kita langsung lompat saja,” urai Basuki.
Dikatakan Basuki negara-negara yang rencananya akan membantu Pemprov DKI seperti Norwegia, Swedia, Belanda dalam hal penanganan masalah banjir, Denmark, Austria, sampai negara-negara Eropa Timur. Ia juga mengaku selalu terbuka bagi pihak asing yang ingin membantu menyelesaikan permasalahan di Jakarta.
Produk yang ditawarkan pihak asing ini pun bermacam-macam. Dalam setiap pertemuannya, Basuki telah menyampaikan ke negara-negara tersebut untuk mendaftarkan produknya ke LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah), nanti lewat e-catalog akan dibeli Pemprov DKI. Atau bisa juga mereka mencari perusahaan lokal.
“Langsung yang mana mereka bisa bantu, gimana cara pembiayaannya gimana cara teknisnya langsung kita lakukan. Yang penting bagi kita, ini kesempatan terbuka, semua negara yang mau bantu, ya kita adu saja siapa yang bisa memberikan terbaik,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, produk yang ditawarkan pihak asing tersebut seperti ERP (electronic road pricing), parkir meter, giant sea wall, bus rapid transit (busway), banjir kanal, pembangunan smart tunnel, dan lain sebagainya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...