Basuki Imbau Pengusaha Bangun Pabrik di Luar Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengusulkan pabrik-pabrik di Jakarta dijadikan apartemen saja lalu disewakan, jelas lebih menguntungkan menurut dia. Kemudian pengusaha itu didorong membeli tanah di luar Jakarta untuk dijadikan pabrik.
“Toh yang kerja di sini rata-rata orang Jawa Tengah, Jawa Barat, atau Jawa Timur juga,” kata Basuki di Balai Kota, Senin (21/7).
Hal itu ia sampaikan mengingat biasanya banyak pendatang baru di Jakarta pasca-mudik lebaran. Menurut Basuki sebenarnya tidak apa-apa jika pendatang itu bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT), karena akan tinggal di rumah majikannya, sehingga tidak menjadi beban Pemprov DKI. Rata-rata PRT di Jakarta semuanya terserap pasar.
Selain itu Basuki mengklaim akan langsung memberikan KTP DKI apabila ada orang yang bekerja di Jakarta dan mampu beli rumah. Pasalnya, warga DKI yang penghasilannya tinggi pasti bayar pajak ke pemerintah pusat, dan akhirnya 20 persen akan masuk kembali ke APBD DKI.
Lebih lanjut ia juga akan mendorong pelatihan pedagang kaki lima (PKL) supaya memiliki daya saing yang baik, sehingga memiliki penghasilan tinggi, dan akan dikenakan NPWP (Nilai Pokok Wajib Pajak)
Tetapi masalah yang lebih rumit, menurut pendapatnya adalah jika pendatang itu menjadi buruh pabrik. Terlebih pendatang yang belum nikah apabila nantinya berkeluarga di Jakarta, tidak mampu beli rumah.
“Makanya kita dorong pabrik-pabrik ke luar Jakarta. Kita tidak persoalkan permohonan KTP, tetapi persoalannya adalah orang tinggal di mana, jadi konsep yustisi sekarang berbeda,” ujar Basuki.
Teorinya, Basuki kemudian menguraikan, kalau di Jakarta tidak ada kawasan kumuh, dia yakin orang-orang dari luar Jakarta tidak ada yang mau mengadu nasib di sini, dan menyewa tempat murah di kawasan kumuh itu.
Oleh sebab itu, Pemprov DKI akan terus bersihkan kawasan kumuh misalnya yang di kolong tol, jalan inspeksi kereta api, termasuk jalan inspeksi sungai.
Dikatakan Basuki bahwa nantinya ada Kodam Jaya yang akan bantu membersihkan per Agustus, terutama di area kolong tol. Kemudian PT KAI, TNI dan Dirjen Perhubungan Darat juga sudah rapat dan sepakat turut membantu.
Lebih jauh ia menuturkan, kereta api rel ganda rute Jawa Timur-Jakarta akan selesai akhir tahun ini, maka harusnya pabrik-pabrik bisa didorong ke Jawa Timur, bahkan ke Jawa Tengah dan Jawa Barat. Hal itu jauh lebih baik mengingat perusahaan tidak perlu memberikan upah UMR Jakarta yang cukup tinggi ataupun menaikkan upah karyawannya.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...