Basuki Surati PT Jakarta Monorel Meminta Kejelasan
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan menyurati PT Jakarta Monorel (JM) untuk meminta kejelasan pembangunan monorel yang sudah lama mandeg.
"Seharusnya pihak Jakarta Monorel segera menyelesaikan proyek monorel daripada mengancam akan menggugat Pemprov. Makanya kita lagi pelajari, minggu ini kita akan kirimkan surat maunya apa gitu. Kita tidak mau bertahun-tahun diancam digugat," kata Basuki di Balai kota, Jakarta Pusat, Senin (12/1).
Dia mengatakan pemerintah Provinsi mesti mengambil keputusan agar monorel satu saat bisa terwujud menjadi angkutan massal.
"Kita mesti selesaikan setelah bertahun-tahun PT JM tidak kerjain tidak ada progres kerja, mintanya properti terus," katanya.
Menurut Basuki, kalau PT JM serius, seharusnya pembangun monorel di Jakarta sudah selesai, karena pemerintah pusat sudah membantu pengerjaan monorel dengan memberikan beberapa fasilitas.
"Kenapa tidak dibangunin dari kemarin-kemarin, sudah dijamin Pak JK dan Bu Sri Mulyani sudah ditanggung semua uang, ditanggung properti, ditanggung tiket tapi gak jalan juga," katanya.
Pemprov berencana memutuskan kontrak kerja dengan PT JM, karena menurut Basuki PT JM tidak memenuhi tiga persyaratan yang telah ditentukan. Ketiga syarat tersebut pertama jaminan bank sebesar 30 persen dari nilai pembangunan, pemindahan depo di Tanah Abang dan Setiabudi.
Sebelumnya monorel di Jakarta direncanakan terbagi dalam dua jalur. Rute jalur hijau (green line) yakni Semanggi-Casablanca - Kuningan - Semanggi dan jalur biru (blue line) meliputi Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.
Namun, pembangunan proyek ini tersendat-sendat. Harapan sempat muncul saat seremoni peletakan batu pertama di Tugu 66, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Oktober 2013.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...