Basuki Ungkap Tanggul Rotterdam Lebih Cocok daripada Korea
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan pihaknya merasa lebih cocok bentuk tanggul-tanggul yang ada di Belanda, terutama Rotterdam lebih cocok diterapkan dalam proyek Giant Sea Wall di Jakarta.
Basuki mengemukakan hal ini kepada sejumlah pewarta di Balai Agung, Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat Senin (22/9) sehubungan dengan kepulangannya dari Korea Selatan (Korsel), dalam salah satua agendanya yakni meneliti tanggul Saemangeum di Korsel dengan Giant Sea Wall di DKI. Menurutnya, sulit untuk memfungsikan GSW menjadi waduk alias reservoir air bersih.
“Rotterdam sama (dengan yang akan dibangun di DKI), dia pakai pompa dan bisa digunakan untuk pembangkit listrik ini lebihnya. Kalau Korea ini kan nggak pakai pompa, hanya mengandalkan pintu buka tutup itu. Jadi memang semua ada plus minusnya. Tapi kita lebih cocok yang itu (Rotterdam),” kata Basuki.
Basuki tidak menolak kerja sama dengan pihak Korsel, karena Basuki menilai para arsitek tanggul Saemangeum berpengalaman dan dapat diterapkan di Indonesia.
“Tapi kalau bangunnya, orang Korea itu pengalaman. Jadi kalau teknik bangunnya dengan mereka bisa saja (kerjasama),” Basuki menambahkan.
“Karakteristik Belanda kan sebenarnya sama kayak Jakarta, kita tahu kalau Belanda itu di bawah permukaan laut, dan juga berpengalaman menata perkotaan yang semuanya terletak di bawah permukaan laut. Nah, kalau kita di pesisir utara Jakarta itu hampir pasti setiap tahunnya ada erosi dan abrasi, jadinya daratan lama-lama terkikis, kita nggak mau itu terjadi,” lanjut Basuki.
Basuki mengemukakan pihaknya pada akhir tahun akan menginspeksi anak buahnya yang belajar pengelolaan air di Rotterdam, Belanda.
“Kita lebih mirip sama Rotterdam. Makanya saya mungkin mau lihat anak-anak (pegawai DKI) yang dikirim ke sana. Kan 3 bulan tuh pelatihan di Rotterdam. Mungkin nanti dekat akhir masa training, saya mau ke sana lihat mereka dan hasilnya seperti apa,” lanjut Basuki.
Sepekan sebelumnya, Pemprov DKI bersama dengan pemerintah Kota Rotterdam telah menyepakati pengiriman beberapa birokrat DKI Jakarta ke Belanda untuk studi tentang pembangunan Giant Sea Wall dan pengelolaan perkotaan.
“(Tanggul di) Korea kan buat nahan ombak yang ganas, kalau kita buat menahan supaya Jakarta nggak tenggelam, karena kita di bawah permukaan laut. Kita lebih mirip sama Rotterdam,” Basuki mengakhiri pembicaraan dengan para pewarta.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...